Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Cari "Kambing Hitam", PDI-P Bersyukur meski Target Meleset

Kompas.com - 10/04/2014, 16:33 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak ingin mencari "kambing hitam" karena perolehan suaranya dalam pemilu legislatif berdasarkan quick count masih jauh di bawah target. Langkah yang dipilih PDI-P saat ini adalah menunggu hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). PDI-P juga optimistis hasilnya mampu menembus 20 persen suara nasional.

"Bukan saat yang tepat mencari kambing hitam. Sebagai partai, kami mensyukuri," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah saat dijumpai di kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2014).

Basarah mengatakan, hasil hitung cepat PDI-P yang masih jauh di bawah target juga tak menyurutkan soliditas internal partai untuk terus mengupayakan kemenangan Joko Widodo dalam pemilu presiden. Hal itu sekaligus menepis adanya friksi di internal PDI-P karena suara yang diperoleh dalam pileg tidak sesuai harapan.

Basarah juga menegaskan bahwa kesuksesan partainya dalam pemilu tidak dibebankan pada figur seorang tokoh. Kinerja bersama dan soliditas seluruh mesin partai dianggapnya menjadi faktor terpenting yang akan mengantar PDI-P merebut kekuasaan pada periode 2014-2019.

"Yang bilang ada friksi di internal kami itu orang yang tidak paham dinamika berpartai. Setiap momentum selalu dijadikan isu untuk memacu capaian ke depan. Kami tak mau terjebak dalam isu perpecahan," katanya.

Berdasarkan hasil sementara hitung cepat berbagai lembaga survei, PDI-P berada di urutan teratas dengan kisaran perolehan suara sekitar 19 persen. Jumlah itu masih jauh dari angka yang ditargetkan PDI-P dalam pileg tahun ini, yaitu 27,02 persen suara nasional.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bakti, menilai PDI-P gagal memenuhi target dalam pileg karena telat menetapkan Joko Widodo sebagai bakal capres. Akibatnya, efek Jokowi tidak terlalu signifikan terhadap perolehan suara PDI-P. Sebelum deklarasi Jokowi, menurut Ikrar, sosok yang selalu ditonjolkan oleh internal PDI-P adalah sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani. Akibatnya, kata dia, banyak anggota masyarakat masih belum menyadari bahwa Jokowi merupakan bakal capres dari PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com