"Semenjak gugatan ke MK, Bang Yusril ditolak soal pemilu serantak, otomatis harus berkoalisi. Ada beberapa kemungkinan, tetapi kami berharap adanya poros tengah partai Islam," ujar Sekretaris Jenderal PBB BM Wibowo saat dihubungi Kamis (3/4/2014).
Wibowo mengaku, lima partai Islam saat ini seperti PBB, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera sudah membicarakan kemungkinan ini. Namun, semua partai masih belum menyepakati calon presiden yang akan diusung koalisi.
Wibowo memperkirakan, pada pemilihan legislatif nanti, suara partai-partai Islam tidak akan dominan dengan prediksi sekitar 3-5 persen. Oleh karena itu, jika semua partai Islam ini bergabung, maka bisa membuat koalisi baru selain koalisi bakal capres Joko Widodo dan koalisi Prabowo Subianto.
"Kalau ada tokoh Islam yang cukup kuat bisa diajukan, koalisi ini mungkin. Saya yakin pasti di antara capres-capres dari partai Islam ini ada yang muncul," katanya.
Meski demikian, Wibowo menyatakan partainya tetap akan realistis. Jika antar-partai Islam tidak memperoleh kesepakatan, maka PBB akan memilih bergabung ke partai berhaluan nasionalis. Dia tidak menampik adanya komunikasi yang kini tengah dibangun PBB dengan PDI-P.
Sebelumnya, poros tengah sempat diwacanakan oleh PPP. Namun, wacana pembentukan poros ini tak mendapat respons yang baik karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tak percaya lagi dengan koalisi partai Islam setelah presiden ketiga RI, Abdurrahman Wahid, dijatuhkan oleh poros tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.