Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Lepaskan Orang Gila Perusak Peraga Kampanye

Kompas.com - 02/04/2014, 17:46 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menangani kasus unik dalam pelaksanaan Pemilu 2014. Penyidik kepolisian menangkap seorang perusak alat peraga kampanye peserta pemilu tertentu. Namun, penyidik kembali melepaskannya karena ternyata yang bersangkutan merupakan orang gila.

"Dua hari lalu, polisi menangkap pelaku perusak bendera partai dan calon anggota legislatif. Setelah diproses ternyata dia (pelaku) tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. Ternyata dikategorikan sebagai orang gila. Terpaksa kami lepaskan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno di Hotel Milennium, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).

Dwi mengatakan, saat ini belum satu pun dugaan pelanggaran pidana pemilu yang terbukti. Menurutnya, dari 16 dugaan pidana pemilu yang direkomendasikan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pemilu Provinsi DKI Jakarta, 15 kasus tidak memiliki cukul bukti untuk diteruskan ke tahap penyidikan.

"Satu kasus dalam proses pemenuhan syarat formil dan materil. Jadi secara pro justicia belum ada yang terbukti," kata Dwi.

Anggota Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri mengatakan, dari 16 kasus dugaan pelanggaran pidana pemilu di Jakarta, yang paling banyak adalah pelanggaran kampanye di luar jadwal, yaitu enam kasus. Di nomor urut kedua adalah dugaan politik uang, yaitu lima kasus. Selain dugaan pelanggaran pidana pemilu, Bawaslu menangani 29 kasus pelanggaran administrasi pemilu.

"Sudah kami rekomendasikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar diberi sanksi," kata Jufri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com