Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Harus Jelaskan Alasan Pencekalan "The Raid 2"

Kompas.com - 01/04/2014, 15:10 WIB
Sabrina Asril

Penulis


PALEMBANG, KOMPAS.com
 — Politisi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan, Pemerintah Malaysia harus menjelaskan alasan pencekalan film The Raid 2 yang dibintangi aktor asal Indonesia, Iko Uwais. Menurutnya, film itu sebuah karya seni yang harus dihargai dan tanda bangkitnya industri kreatif di Asia.  

"Sungguh sangat disayangkan kalau Pemerintah Malaysia mencekal peredaran film ini di Malaysia tanpa memberikan alasannya. Alasan pencekalan dibutuhkan untuk perkembangan industri kreatif di Indonesia maupun ASEAN," ujar peserta Konvensi Capres Partai Demokrat ini, Selasa (1/4/2014).

Menurutnya, film laga yang sudah tayang serentak di bioskop Indonesia dan Amerika itu menuai pujian dari pengkritik film dunia saat diputar di Sundance Festival 2014. Pramono juga mendorong forum ASEAN Economic Community yang dijadwalkan efektif per Desember 2014 dijalankan dengan tulus.

"Saya berharap negara ASEAN benar-benar akan menjalaninya dengan tulus, dan bukannya malah melakukan pencekalan akan produk-produk baik asal negara tetangganya," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.

Lebih lanjut, Pramono meminta agar Kementerian Luar Negeri RI bisa berperan aktif melakukan upaya mediasi dengan Pemerintah Malaysia.

"Saya berharap industri kreatif bisa makin berkembang pada kemudian hari dan menjadi primadona di sektor non-migas," kata Pramono.

Di Indonesia sendiri, kontribusi bidang usaha industri film, video, dan fotografi mencapai Rp 8,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2013. Angka ini naik 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sekitar Rp 7,4 triliun.

Seperti diberitakan, film laga The Raid 2: Berandal yang seharusnya tayang perdana di Malaysia pada 27 Maret lalu tidak kunjung tayang hingga hari ini. Pemerintah Malaysia melarang pemutaran film yang dibintangi Iko Uwais itu. Nusantara Edaran Film yang menjadi distributor lokal film karya sutradara asal Wales, Gareth Evans, membenarkan kabar pencekalan film tersebut. Alasan pencekalan film yang merupakan sekuel dari The Raid (2011) itu hingga saat ini belum jelas.

Situs berita hiburan Malaysia, Cinema Online, meminta pemerintah segera menjelaskan alasan pencekalan film ini.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com