Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung, TKI di Taiwan Meninggal

Kompas.com - 25/01/2014, 17:37 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Satu lagi tenaga kerja asal Banyuwangi yang meningga; di luar negeri. Agus Suryanto (35), warga Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, meninggal akibat serangan jantung di Taiwan, Selasa (14/01/2014).

Dina Mariana (35), istri korban yang juga bekerja di Taiwan, menceritakan, sebelum meninggal, suaminya mendapat tugas malam selama 7 hari berturut-turut. Dina mengatakan, suaminya bekerja di sebuah pabrik baja di Taiwan.

"Dia sempat cerita kecapean. Di hari dia meninggal, kami masih kontak lewat telepon, sekitar jam 2 siang. Saya sempat minta ke almarhum untuk ke dokter diantar kawannya dan nggak usah kerja dulu," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (25/1/2014) sambil mengusap air mata.

"Saya nggak bisa ngantar karena saya juga kerja. Kami bekerja di tempat yang berbeda," tambah Dina yang sudah 3 tahun bekerja di Taiwan.

Akhirnya pada Selasa sekitar pukul 20.00, Dina Mariana memeroleh kabar bahwa suaminya telah meninggal dunia. "Sampai di rumah sakit, saya sudah menemui suami saya yang meninggal. Dan dokter menjelaskan kalau jantung suami saya tidak bekerja normal. Jelasnya saya nggak paham. Beberapa hari sebelumnya teman suami saya juga ada yang meninggal asal Lampung. Kecapean juga katanya," ungkap ibu dari dua anak Farel (6) dan Falen (4).

Jenazah Agus Suryanto tertahan selama kurang lebih 10 hari di Taiwan menunggu proses administrasi dan baru diterbangkan didampingi istrinya dari Taiwan dan transit di Singapura. "Semalam sekitar jam 12 malam tiba di surabaya dan dibawa pake ambulans ke Banyuwangi dan langsung dimakamkan Sabtu pagi tadi," jelasnya.

Yang disesalkan Dina Mariana, biaya kepulangan jenazah suaminya dibebankan pada asuransi yang diterima almarhum suaminya. "Suami saya sudah 3 kali bekerja di Taiwan. Terakhir berangkat Januari 2013 lalu di pabrik yang berbeda. Yang saya tahu, banyak tenaga kerja yang ilegal saat meninggal biaya kepulangannya gratis. Tapi suami saya yang lewat jalur resmi, (biaya pemulangannya) malah dipotong dari asuransi. Kan sama saja dibebankan kepada kami. Saya pasrah saja, yang terpenting suami saya dipulangkan ke Indonesia dan segera dimakamkan," jelasnya.

Bahkan menurut Dina, belum jelas kapan asuransi suaminya cair. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi Alam Sudrajat kepada Kompas.com Sabtu (25/01/2014) mengaku akan terus mengawal kasus-kasus yang menimpa tenaga kerja Indonesia asal Banyuwangi.

"Untuk almarhum Agus, kami akan terus mengusahakan agar hak-hak dia seperti asuransi untuk segera diberikan kepada keluarga," jelasnya.

Alam menegaskan pihaknya akan terus mempertanyakan hal tersebut kepada perusahaan yang memberangkatkan almarhum. "Perusahaan resmi yang memberangkatkan almarhum dari Pasuruan. Dan jika ada indikasi pelanggaran, maka kami akan melaporkan untuk menimbang kembali perijinannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com