“Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berencana memberi beasiswa dan kebutuhan-kebutuhan pendidikan di Karo sehingga anak sekolah tidak terlantar,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Jakarta, Kamis (16/1/2014). Dia tak merinci mekanisme penyaluran beasiswa tersebut.
Selain menyinggung soal bantuan di bidang pendidikan ini, Syamsul mengatakan pula bahwa BNPB telah menyalurkan bantuan untuk korban letusan Gunung Sinabung senilai lebih dari Rp 20 miliar. Rencananya masih akan ada tambahan lagi dana bantuan senilai Rp 10 miliar.
“Bantuan yang sudah disalurkan dari BNPB Rp 20,1 miliar ke Kabupaten Karo (dengan rincian) dana siap pakai Rp 7,5 miliar bagi provinsi dan pemkab, siap pakai untuk cash forward Rp 7,2 miliar, dan bantuan logistik tahap satu maupun dua sebanyak Rp 5,7 miliar. Lalu direncanakan akan ada tambahan cash forward Rp 10 miliar,” papar Syamsul.
Syamsul memaparkan bantuan juga datang dari beragam kementerian. Dari Kementerian Sosial, sebut dia, sudah dikirimkan bantuan logistik senilai Rp 16 miliar untuk tahap pertama dan kedua pada akhir 2013. "Juga (ada bantuan pada) 2014, yang terdiri dari lauk pauk, family kids, peralatan dapur, paket sandang,” sambungnya.
Kemudian dari Kementerian Kesehatan, lanjut Syamsul, sudah dikirimkan obat-obatan pada 15 Januari 2014 bersama dengan 8.000 paket bantuan dari Presiden yang diangkut menggunakan KRI Teluk Banda.
Lalu, lanjut Syamsul, bantuan juga datang dari Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian yang dipimpin Djoko Kirmanto itu akan meningkatkan persediaan air bersih untuk pengungsi. “(Saat ini ada) 26.174 jiwa atau 8.160 kepala keluarga tersebar di 89 tempat pengungsian,” tambahnya. Untuk perkebunan warga dan peternakan yang rusak, kata Syamsul, Kementerian Pertanian sudah mengambilalih penanganannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, letusan Gunung Sinabung masih terus berlanjut. Aktivitas gunung ini sudah ditingkatkan statusnya dari "siaga" menjadi "waspada" pada November 2013. Letusan dan luncuran awan panas pun masih terjadi puluhan kali per hari, setidaknya pada Selasa (14/1/2014) dan Rabu (15/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.