Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Bantah Manfaatkan Ketokohan Gus Dur

Kompas.com - 16/01/2014, 15:54 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali tak ambil pusing soal sindiran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahwa partainya memolitisasi ketokohan almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia membantah memanfaatkan ketokohan Gus Dur untuk kepentingan politik PPP.

"Saya kira itu normal. Dalam politik, apabila ada suatu peristiwa, interpretasinya beda-beda, itu hak semua orang memberikan interpretasi pada acara tersebut," kata Suryadharma, sesaat sebelum menghadiri rapat antara Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Ia melanjutkan, alasan PPP menggelar acara haul Gus Dur pada 14 Januari 2014 lalu adalah untuk menghormati Gus Dur sebagai tokoh demokrasi. Ia beranggapan, Gus Dur merupakan tokoh nasional yang dimiliki oleh semua golongan karena mampu menjalin komunikasi lintas agama dan lintas partai politik.

Selain itu, kata Suryadharma, PPP memiliki hubungan historis yang kental dengan keluarga Gus Dur. Pasalnya, kakek Gus Dur adalah orang yang menciptakan lambang PPP, dan ibunda Gus Dur pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi PPP selama tiga periode berturut-turut.

Diberitakan sebelumnya, PPP menyelenggarakan peringatan Haul Keempat Gus Dur pada Selasa (14/1/2014) lalu. Peringatan itu sekaligus merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dan digelar di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat.

Menyikapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Abdul Malik Haramain melontarkan kritik. Menurut Malik, ideologi PPP sangat berbeda dengan nilai yang diajarkan Gus Dur. Acara itu juga dinilai hanya digelar untuk kepentingan politik semata.

Anggota Komisi II DPR itu mengatakan, sikap PPP juga sering kontradiktif dengan ajaran Gus Dur saat menyikapi fenomena keberagamaan. Contohnya, saat PPP menyikapi kekerasan yang dilakukan oleh salah satu organisasi kemasyarakatan berbasis Islam. Malik menilai, PPP cenderung berpihak dan permisif, padahal Gus Dur selalu lantang menolak kekerasan oleh siapa pun meskipun mengatasnamakan kelompok agama.

Lainnya, kata Malik, sikap yang ditunjukkan PPP pada fenomena Ahmadiyah. Gus Dur sangat berpihak terhadap kaum minoritas dan PPP sebaliknya. "Singkatnya Islam yang dikembangkan PPP tidak nyambung dengan pemahaman Islam yang dikembangkan Gus Dur. Kami menyayangkan sikap elite yang hanya memanfaatkan ketokohan Gus Dur secara politik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com