Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

”Konvensi” Gaya PKB

Kompas.com - 15/01/2014, 10:04 WIB

 


KOMPAS.com -
Ketika beberapa ketua umum partai politik mengajukan diri sebagai calon presiden, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar justru berkonsentrasi mengurus partai. PKB lantas menggadang sekaligus tiga nama sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2014.

Tiga nama yang belakangan gencar dipromosikan PKB itu adalah musisi dangdut Rhoma Irama, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

”Ketiganya adalah figur yang kami jual ke masyarakat. Ini juga menggairahkan pengurus dan konstituen,” kata Muhaimin.

PKB lalu membuat semacam ”konvensi” untuk ketiga sosok itu, yaitu dengan memberikan kesempatan mereka untuk kompetisi menjadi capres dari PKB sambil sama-sama berkeringat membesarkan partai ini.

Menurut Muhaimin, ketiga figur itu memiliki segmentasi berbeda. Rhoma punya basis di masyarakat bawah. Mahfud bergerak di kelas menengah atas, pengurus partai, pesantren, dan tokoh lokal. Kalla memiliki dukungan kuat di Indonesia timur.

Meski tidak diformalkan sebagai ”konvensi”, strategi PKB itu memperoleh sorotan luas. Hubungan antara ketiga figur itu dan partai pun saling menguntungkan. Ketiganya perlu kendaraan politik dan PKB butuh ketokohan mereka untuk membesarkan partai.

Rhoma, misalnya, memudahkan PKB untuk langsung menemui masyarakat. Dengan menampilkannya, partai bisa mengumpulkan ribuan warga tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk konsumsi dan transpor. Mahfud, sebagai orang dekat dan menteri era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), jadi sumber rujukan pemikiran Gus Dur di partai itu.

”Kami saling melengkapi. Saya senang, ketiganya tidak merasa saling bersaing. Tidak ada gesekan,” kata Muhaimin.

Dalam beberapa kesempatan, Rhoma mengaku nyaman mengikuti proses pencapresan di PKB. Begitu pula dengan Mahfud yang kian rajin terjun ke lapangan. Adapun Jusuf Kalla masih menunggu perkembangan.

Ketiga figur itu selama ini akhirnya membantu PKB melakukan ”serangan darat”, yaitu bertemu langsung dengan masyarakat secara murah dan efektif. Keberadaan mereka membantu PKB yang selama ini merasa tak cukup kuat melancarkan ”serangan udara,” yaitu iklan di media, terutama televisi. Tentang siapa nanti yang benar-benar diusung sebagai capres, PKB bakal mempertimbangkan hasil survei, hasil pemilu legislatif, dan dinamika politik yang terjadi.

Kebangkitan kembali

PKB menjadikan Pemilu 2014 sebagai momen pemulihan (recovery) dari konflik. Maklum, sejak didirikan para tokoh Nahdlatul Ulama tahun 1998 sebagai saluran politik kaum nahdliyin, partai itu didera beberapa konflik.

Puncak gesekan terjadi menjelang Pemilu 2009 saat kepengurusan partai terbelah menjadi dua. Satu kepengurusan dengan Ketua Umum Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lukman Edy, dan Ketua Dewan Syuro KH Abdul Aziz Mansyur. Kepengurusan lain dipimpin Ketua Umum Ali Masykur Musa, Sekjen Yenny Wahid, dan Gus Dur jadi Ketua Dewan Syuro.

Proses pengadilan memenangkan kepengurusan Muhaimin. Namun, dampak konflik itu terasa di Pemilu 2009, perolehan suara PKB anjlok tinggal 4,9 persen suara. Pencapaian itu menurun 50 persen dibandingkan 10,57 persen suara yang didapat PKB di Pemilu 2004. Pada Pemilu 1999, PKB bahkan mendapat 12,6 persen suara dan Gus Dur terpilih jadi presiden RI.

PKB berusaha menjadikan Pemilu 2014 sebagai momen kebangkitan. Setelah mampu bertahan melewati sejumlah konflik, kini PKB optimistis menatap pemilu mendatang.

Selain menggarap kaum nahdliyin, kini PKB juga aktif mendekati kaum muda dengan kegiatan berbasis komunitas serta kelompok rasional dengan menjual program. Pekan lalu, Presiden Direktur Lion Group Rusdi Kirana bahkan resmi bergabung dalam jajaran pengurus dan langsung menjadi Wakil Ketua Umum DPP PKB. Masuknya Rusdi yang dikenal sebagai pengusaha sukses bidang penerbangan jelas menjadi suntikan segar.

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu PKB Saifullah Ma’shum berharap masuknya Rusdi akan semakin menggairahkan partai. ”Kami ingin beliau membantu mengembangkan manajemen partai agar menjadi lebih modern. Ini juga menegaskan, PKB partai yang terbuka,” katanya.(Ilham Khoiri/M Hernowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com