Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Independensi MK, Mahfud MD Pernah Tolak Bertemu Kiai

Kompas.com - 06/01/2014, 17:32 WIB

BANTEN, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku pernah menolak bertemu kiai asal Pandeglang, Banten, untuk menjaga independensi hakim konstitusi. Ketika itu, kata Mahfud, sang kiai hendak melaporkan kecurangan dalam Pilkada Banten.

"Tahun 2011 Pimpinan Pondok Pesantren Raudatul Ulum Abuya Muhtadi Dimyati datang ke MK, dan menulis di buku tamu. Keperluannya bertemu saya terkait Pilkada Banten, tentu saja ditolak," kata Mahfud MD di Pesantren Raudatul Ulum, Pandeglang, Banten, Senin (6/1/2014). Saat itu, Mahfud mengunjungi Abuya Muhtadi Dimyati.

Mahfud mengatakan, secara etika, seorang hakim konstitusi tidak bisa menemui orang beperkara atau wakil orang yang beperkara. Sikap itu, menurut dia, untuk menjaga independensi MK sebagai penegak konstitusi.

Mahfud menilai, dalam menegakkan etika hakim, dirinya harus mengesampingkan kepatuhan kepada para kiai.

Dia menambahkan, ketika menjadi Ketua MK, ia pernah menolak gugatan dari Abdurahman Wahid terkait Undang-Undang Penodaan Agama.

"Saat itu Gus Dur bilang, kalau secara hukum tidak sesuai, tolak saja. Saya menilai gugatan itu tidak sesuai hukum dan akhirnya ditolak," katanya.

KH Abuya Muhtadi mengatakan, dirinya sebenarnya ketika itu ingin bersilaturahim dengan Mahfud, sekaligus menceritakan permasalahan Pilkada Banten. Ketika ditolak, Abuya memahami posisi Mahfud yang saat itu sebagai Ketua MK.

"Saya memahami posisi Mahfud saat itu, meskipun saya harus menunggu di depan Gedung MK," ujarnya.

Abuya pun menyambut positif langkah Mahfud MD menjadi bakal calon presiden karena sosok yang mampu mengatasi masalah bangsa. Secara luas, Abuya Muhtadi menginginkan kader-kader Nahdlatul Ulama menempati posisi strategis di eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Nasional
Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com