Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan-perempuan dalam Pusaran Kasus Korupsi Sepanjang 2013

Kompas.com - 23/12/2013, 07:47 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Sepanjang 2013, sejumlah perempuan ikut mewarnai perjalanan kasus dugaan korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Ada yang mengaku sebagai teman dekat tersangka korupsi, ada pula yang menjadi istri sejumlah tersangka korupsi. Nama mereka rata-rata mulai terungkap ketika KPK mengusut tindak pidana pencucian uang. Rata-rata dari mereka adalah pihak yang menerima atau menikmati aliran dana dari sang tersangka korupsi. Siapa saja mereka?

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Dipta Anindita istri mantan Kakorlantas Mabes Polri Irjen (Pol) Djoko Susilo, kembali diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Jumat (1/3/2013). Dipta diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Djoko Susilo atas dugaan tindak pidana pencucian uang.
1. Dipta Anindita

Nama Dipta muncul dalam pusaran kasus korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) yang menjerat mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Dipta diketahui sebagai istri ketiga Djoko. Wanita yang memenangi ajang kontes kecantikan di kota kelahirannya, Solo, pada 2008 ini beberapa kali diperiksa KPK karena memiliki aset yang diduga berasal dari hasil korupsi yang dilakukan Djoko. Dari Djoko, dia memperoleh rumah mewah di Solo, Semarang, Depok, apartemen di Jakarta, dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta.

2. Mahdiana

Sama halnya dengan Dipta, perempuan bernama Mahdiana ini juga istri muda Irjen Djoko. Mahdiana diketahui sebagai istri kedua yang dinikahi Djoko sekitar 2001. Namanya paling sering digunakan Djoko untuk menyamarkan kepemilikan aset. Sejumlah aset Djoko yang diatasnamakan Mahdiana di antaranya berupa lahan di Kuta, Tabanan, bangunan di Jagakarsa, Pasar Minggu, serta sejumlah mobil. Mahdiana juga pernah membuka salon dan restoran. Sekitar awal 2013, Mahdiana juga bolak-balik diperiksa KPK sebagai saksi bagi Djoko.

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN Istri Ahmad Fathanah, Sefti Sanustika usai memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2013). Sefti diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Dirut PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman terkait kasus suap penambahan kuota impor daging sapi.
3. Sefti Sanustika

Penyanyi dangdut ini adalah istri keempat pengusaha Ahmad Fathanah yang terseret kasus korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi. Sefti dinikahi Fathanah secara siri sekitar Desember 2011 dan dikaruniai putri yang lahir pada Maret 2013. Dia kerap mendatangi Gedung KPK untuk menjenguk Fathanah yang ditahan di Rutan KPK. Sefti sempat berniat mengajukan permintaan kepada KPK agar dibuatkan bilik asmara. Selama ini, Sefti kerap meramaikan pemberitaan media. Terakhir, dia mengeluarkan album baru dengan lagu andalan yang berjudul "Papa Kini Sendiri" (PKS).

4. Maharany Suciyono

Nama Maharany Suciyono alias Rany mulai ramai diberitakan setelah dia ikut diringkus KPK dalam operasi tangkap tangan KPK, akhir Januari 2013. Maharany diringkus bersama Fathanah di sebuah kamar Hotel Le Meridien, Jakarta. Mahasiswi pada salah satu universitas swasta di Jakarta ini diduga sebagai teman kencan Fathanah. Dari Fathanah, Rany mendapatkan uang Rp 10 juta yang ikut diamankan penyidik KPK saat operasi tangkap tangan.


KOMPAS / LUCKY PRANSISKA Model, Vitalia Shesya meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5/2013). Ia diperiksa terkait penerimaan barang dan uang dari Ahmad Fathanah, tersangka kasus suap dalam kuota impor daging sapi.
5. Vitalia Shesya

Model cantik yang kerap tampil dalam majalah pria dewasa ini juga menjadi teman perempuan Fathanah. Vitalia menerima sejumlah hadiah mewah dari Fathanah, antara lain, satu mobil Honda Jazz putih bernomor polisi B 15 VTA, gelang berlian rose gold seberat 9,10 gram seharga Rp 37,5 juta, gelang white gold, cincin berlian seberat 4,10 gram seharga Rp 20 juta, serta kalung (3,03 gram) dan liontin (2,87 gram) seharga Rp 16,9 juta, dan jam tangan merek Chopard.

6. Ayu Azhari

Artis Ayu Azhari ikut terseret dalam kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi yang menjerat Fathanah. Dia pernah diperiksa KPK karena diduga menerima uang 800 dollar AS dan 1.000 dollar AS dari Fathanah. Menurut Ayu, uang itu merupakan pembayaran uang muka untuk manggung dalam acara terkait Partai Keadilan Sejahtera.

7. Tri Kurnia Rahayu

Penyanyi dangdut ini adalah teman dari Sefti Sanustika. Tri diakui Fathanah sebagai TTM (teman tapi mesra)-nya. Fathanah pernah mentransfer uang sebanyak 16 kali dengan total Rp 371 juta untuk Tri. Uang sebanyak Rp 114 juta digunakan oleh Tri untuk pelunasan mobil Honda Civic warna putih tahun 2011. Adapun sejumlah perhiasan antara lain cincin berlian 5,41 gram dan anting 10,24 gram, liontin 8,48 gram, kalung 4,85 gram, serta gelang berlian 34,09 gram.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany
8. Rya KDI

Pedangdut Rya Fitrya atau yang dikenal dengan Rya KDI masuk dalam pusaran kasus dugaan korupsi dan pencucian uang yang menjerat mantan Ketua Mahkamah Konstutisi, Akil Mochtar. Rya diduga menerima transferan uang dari Akil beberapa kali yang nilai totalnya sekitar Rp 900 juta.

9. Airin Rachmi Diany

Airin adalah Wali Kota Tangerang yang juga istri dari tersangka kasus dugaan suap sengketa pilkada, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Airin pernah diperiksa KPK sebagai saksi bagi suaminya yang juga adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu. Putri favorit dan putri pariwisata dalam ajang pemilihan Putri Indonesia 2006 ini kerap menyambangi Gedung KPK untuk menjenguk suaminya yang ditahan di Rutan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com