Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Faktor Atut, PDI-P Yakin Bisa Menang di Banten

Kompas.com - 19/12/2013, 13:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Provinsi Banten berpeluang menjadi "rebutan" sejumlah partai politik setelah Gubernur Banten yang juga kader Partai Golkar Ratu Atut Chosiyah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selama ini, Banten selalu menjadi basis suara Golkar.

PDI Perjuangan mengklaim bisa meraih kemenangan di Banten. Partai belambang banteng moncong putih ini menargetkan lima kursi dalam Pemilu 2014 mendatang.

"Kami menargetkan dapat lima kursi di sana," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah di Kompleks Parlemen, Kamis (19/12/2013).

Basarah menampik target tinggi partainya itu karena Atut didera persoalan hukum. Menurutnya, target itu adalah target realisitis PDI Perjuangan yang sudah ditetapkan sebelum Atut menjadi tersangka.

"Partai kami setelah kongres melakukan konsolidasi internal yang masif. Mesin partainya juga berjalan efektiif sehingga kami yakin mendapatkan perolehan kursi yang besar di Banten," kata Basarah.

Lebih lanjut, Basarah mengatakan, Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Banten tidak akan tergesa-gesa mempersiapkan kader partainya, Rano Karno, yang kini menjadi Wakil Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut. PDI-P, kata Basarah, akan menunggu proses politik yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri.

Basarah pun membantah adanya perpecahan PDI Perjuangan Banten dengan Rano Karno.

"Rano karno jadi cawagub Banten dengan keputusan resmi DPP partai. Sampai dengan hari ini, belum ada putusan DPP yang cabut dukungan terhadap Wagub Banten," kata Basarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com