Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemilih Berkurang 468.000 Orang

Kompas.com - 05/12/2013, 06:02 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan daftar pemilih tetap (DPT) nasional Pemilu 2014 hasil penyempurnaan, Rabu (4/12/2013). Setelah berbagai penyisiran yang dilakukan selama sebulan, KPU mengumumkan total pemilih dalam DPT berkurang.

"Setelah dihapus daftar pemilih berdasar enam kategori, maka rekapitulasi DPT pemilu legislatif mengalami penurunan sehingga total 186.172.508 pemilih," ujar anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah pada Rapat Pleno Terbuka Penyempurnaan Rekapitulasi DPT Nasional Pemilu 2014 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2013). Sebelumnya jumlah pemilih adalah 186.612.255 orang.

Dalam angka baru pemilih, tercatat laki-laki 93.217.439 orang dan perempuan 92.955.069 orang. Pengurangan terjadi menggunakan enam indikator. Didapatkan dalam penyisiran penyempurnaan 58.914 orang meninggal, 1.656 orang adalah anggota TNI/Polri, 4.999 orang belum berusia 17 tahun dan belum menikah, 49.932 orang tak dikenal, 156.503 pindah domisili, dan 186.519 tercatat ganda. "Total yang dihapus 468.423 orang," sebut Ferry.

Penghapusan pemilih itu merupakan upaya penyempurnaan atas DPT yang disahkan KPU pada 4 November 2013 lalu. Selain itu, ujarnya, KPU juga melakukan perbaikan DPT dengan memperbaiki nomor induk kependudukan yang tidak valid. Selain itu, kata Ferry, KPU juga menyaring 28.676 orang pemilih berdasarkan mekanisme pemutakhiran daftar pemilih.

Penyempurnaan dilakukan setelah DPT yang ditetapkan pada November 2013 masih menyertakan 10,4 juta data pemilih tanpa NIK yang valid. Padahal, UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif mengatur data pemilih harus dilengkapi minimal lima indikator, yaitu NIK, nama, tanggal lahir, alamat, dan jenis kelamin.

Atas kondisi DPT itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) merekomendasikan perbaikan DPT dengan memberikan NIK pada data pemilih yang bermasalah itu. Waktu yang diberikan adalah 30 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com