Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Sumbang Rp 2,8 Miliar untuk Korban Topan Haiyan di Filipina

Kompas.com - 13/11/2013, 15:07 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) berencana memberikan bantuan senilai Rp 2,8 miliar untuk korban Topan Haiyan di Filipina. Bantuan pangan dan nonpangan seberat 50 ton tersebut akan diberangkatkan dengan kapal laut.

"Tapi kami akan menunggu tim pendahuluan yang terdiri dari 3 orang yang melakukan assessment terkait kebutuhan mendesak di Filipina," terang Kepala Markas Pusat PMI, Rapiuddin Hamarung, di kantornya, Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Bantuan yang sudah dipersiapkan antara lain 2.000 paket peralatan kebersihan, 2.000 helai selimut, 1.000 buah tenda keluarga, dan 10.000 dus mie instan. Selain itu, PMI juga menyiapkan 9 personil kesehatan, 6 personil spesialis air dan kesehatan. PMI juga berencana mengirimkan 50 orang sukarelawan ke wilayah tersebut.

"Kami juga menyiapkan 10 mobil tangki air, 2 helikopter, dan 2 mobil amfibi yang tahan segala cuaca dan mampu bergerak di segala medan," ujarnya.

Selain menunggu laporan dari tim pendahuluan, PMI juga harus berkoordinasi dengan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) dan International Committee of the Red Cross (ICRC).

"Termasuk juga menunggu konfirmasi dari Palang Merah Filipina terkait aturan main di sana," katanya.

Sesuai dengan anjuran Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla di Sydney, Australia, ia juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk memberikan sumbangan melalui rekening PMI. Ketiga rekening tersebut antara lain: Bank Central Asia (BCA) Cab. Thamrin Jakarta 206.300668.8 atas nama Kantor Pusat Palang Merah Indonesia. Ada pula rekening Bank Mandiri Cab. Jakarta Krakatau Steel 070-00-0011601-7 atas nama Palang Merah Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cab. Pancoran Jakarta 0390-01-000030-30-3 atas nama Palang Merah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com