Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapimnas Golkar Akan Bahas Cawapres Ical

Kompas.com - 13/11/2013, 13:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat Pimpinan Nasional kelima Partai Golkar yang akan dilakukan pada akhir November 2013 ini akan membahas calon wakil presiden untuk capres Partai Golkar, Aburizal "Ical" Bakrie. Pembahasan cawapres ini akan menjadi agenda tambahan rapimnas yang difokuskan membahas strategi pemenangan Pemilihan Legislatif 2014.

"Awalnya memang rapimnas untuk memenangkan pemilu. Tapi, dari hasil kunjungan kita ke daerah, dan usulan beberapa teman di daerah ingin agar cawapres dibahas juga. Ketum (Ical) sudah mempersilakan untuk menambahkan agenda ini," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad saat dihubungi Rabu (13/11/2013).

Fadel menyatakan, beberapa pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar mengemukakan sejumlah nama kepala daerah yang dianggap layak menjadi pendamping Ical. Beberapa di antaranya ialah Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang diusung DPD Golkar Jawa Timur, Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X yang diusulkan DPD Golkar Yogyakarta, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syarul Yasin Limpo yang diajukan DPD Golkar di beberapa wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Selain itu, kata Fadel, para pengurus daerah juga mengajukan kriteria yang dinilai sesuai untuk menjadi cawapres Ical, misalnya berasal dari suku Jawa dan memiliki latar belakang militer. "Pak Ical sudah mendengar usulan-usulan nama ini dan dia menyatakan silakan daerah usulkan nama ini dalam forum rapimnas karena ini suara kreasi kader," kata Fadel.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menyatakan usulan-usulan ini akan menjadi pertimbangan Ical dalam memilih cawapres. Ical, kata Fadel, baru akan menetapkan wakilnya setelah Pemilihan Legislatif 2014 mendatang.

Seperti diberitakan, Partai Golkar akan mengadakan rapimnas terakhir sebelum perhelatan pileg pada 22-23 November 2013 di Hotel JS Luwansa, Jakarta. Peserta rapimnas ini akan diikuti oleh pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar. Sebelum rapimnas digelar, bursa cawapres Ical mulai ramai dibicarakan.

Selain nama-nama di atas, juga sempat tercetus usulan nama Pramono Edhie Wibowo, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Dahlan Iskan, hingga Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com