Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Jatuhnya Helikopter MI-17 di Malinau

Kompas.com - 09/11/2013, 23:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Helikopter MI-17 oleng dan jatuh di titik koordinat 4039-5080, 300 meter sebelum mendarat di helipad Pos Bulan, Kecamatan Bahauhulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11/2013) pukul 10.45 Wita.

Belum diketahui penyebab kecelakaan yang menewaskan lima anggota TNI dan delapan orang sipil tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Rukman Ahmad menjelaskan, helikopter buatan Rusia yang dibeli Indonesia pada 2011 tersebut lepas landas dari Tarakan, Kalimantan Utara, pada pukul 09.00 Wita.

Saat itu, helikopter itu mengangkut sembilan orang, yang terdiri dari enam orang anggota TNI, satu pengawas TNI, serta dua warga sipil. Tak hanya itu, helikopter juga mengangkut sejumlah material bangunan.

"Heli ini bertugas mengangkut pekerja dan bahan bangunan untuk membangun pos perbatasan Latang, Kalimantan Utara, 650 meter dari patal batas Indonesia-Malaysia," ujar Rukman dalam saat konferensi pers di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (9/11/2013) malam.

Pukul 10.15 Wita, heli berwarna hijau tua itu mendarat di Desa Apauping, Kalimantan Utara menjemput 10 orang kuli bangunan. Seusai menjemput, helikopter kembali mengudara menuju Pos Bulan. Naas, lima menit sebelum mendarat di helipad, helikopter itu oleng di ketinggian 30 meter lalu jatuh ke daerah hutan pegunungan.

"Setelah oleng dan jatuh ke bawah, helikopternya baru terbakar. Kondisi helikopternya diketahui rusak berat," lanjut Rukman.

Saat ini, lanjut Rukman, semua korban selamat dibawa ke Rumah Sakit TNI AL, Tarakan, Kalimantan Utara. Sementara korban meninggal masih berada di lokasi jatuhnya heli.

Rukman memastikan, pada Minggu (10/11/2013), seluruh jenazah korban akan dievakuasi menggunakan tiga pesawat bantuan, yakni satu helikopter MI-17 serta dua pesawat Cassa 212. Evakuasi juga dibantu pesawat swasta.

"Proses evakuasi korban meninggal tidak begitu sulit karena titik jatuhnya sudah diketahui. Kita kerahkan dua batalyon untuk melakukan evakuasi, yakni Batalyon 613 dan 614," lanjut Rukman.

Rukman menegskan, pihaknya belum mengetahui penyebab jatuhnya helikopter. Untuk mengungkapnya, TNI AD mengirim enam orang penyelidik serta 12 orang tim recovery ke lokasi kecelakaan satu dari 12 helikopter TNI AD itu. Rukman berharap tim investigasi itu bekerja cepat dan segera melaporkan hasil penyelidikan mereka.

Berikut daftar nama korban kecelakaan helikopter MI-17 TNI Angkatan Darat.

Korban meninggal:

1. Kapten Wahyu Ramdan (flight engineering).

2. Kapten Czi Sardi (anggota Denzibang Tarakan).

3. Lettu Agung Budiarjo (penerbang 1).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com