Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil Mochtar Kecewa Masalah Pribadinya Diungkit

Kompas.com - 05/11/2013, 22:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, kecewa dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang dinilainya telah mengungkit masalah pribadinya pada masa lalu. Contohnya, pengusutan terkait transfer dana ke sejumlah penyanyi dangdut saat menjadi calon gubernur Kalimantan Barat pada 2007.

"Pak Akil enggak ada kekhawatiran apa pun, dia siap (membuktikan). Cuma dia kecewa karena dicari-cari masalah pribadinya sama KPK. PPATK enggak mungkin berani (ungkap ke publik) soal aliran dana ke penyanyi dangdut itu. PPATK cuma bilang bilang ada dana mencurigakan di rekening dia dan itu belum tentu ada pidana," kata kuasa hukum Akil, Tamsil Sjoekoer, seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (5/11/2013).

Menurut Tamsil, KPK seharusnya fokus mengusut sangkaan yang sudah dikenakan kepada Akil, yakni suap terkait Pemilihan Kepala Daerah Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Lebak, Banten. Tuduhan lain terkait menerima gratifikasi dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Bukannya soal pribadi yang diurus. Kalau persoalan pribadi disebarkan, sementara pidananya belum, bagaimana ini? Ini bukan lagi seolah-olah, tapi KPK sudah melakukan pembunuhan karakter terhadap Pak Akil. Mereka memang sengaja menciptakan dulu hal negatif, biar terbentuk opini di masyarakat," kata Tamsil.

Seperti diberitakan, Akil Mochtar dituduh menerima suap, gratifikasi, dan melakukan TPPU. Akil pernah melakukan transfer dana ke sejumlah artis dangdut secara rutin dalam dua tahun terakhir. Istri Akil, Ratu Rita, mengaku tahu ihwal transfer dana dari suaminya kepada penyanyi dangdut berinisial RF.

Secara terpisah, RF mengakui lama mengenal Akil yang kini meringkuk di sel tahanan KPK setelah tertangkap tangan menerima suap terkait dengan penanganan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi. Menurut RF, uang yang diterimanya dari Akil itu merupakan pembayaran atas jasanya tampil di acara-acara kampanye Akil.

RF mengaku Akil sering meminta dia mengisi acara tertentu dari koleganya. KPK menetapkan Akil sebagai tersangka dalam tiga kasus, yakni penerimaan suap terkait sengketa Pilkada Lebak dan Gunung Mas, penerimaan gratifikasi terkait perkara lain di MK, dan tindak pidana pencucian uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com