Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Dilaporkan ke DKPP, KPU Siap Hadapi

Kompas.com - 05/11/2013, 18:28 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terancam diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait keputusannya tetap menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) nasional untuk Pemilu 2014. Terkait ancaman itu, KPU siap menghadapi.

"Yah, itu (dilaporkan ke DKPP) sudah risiko yang harus ditanggung. Kami siap bertanggung jawab atas ketetapan kami ini (menetapkan DPT)," ujar Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Selasa (5/11/2013).

Hadar mengatakan, pihaknya siap mempertanggungjawabkan setiap data yang telah ditetapkan sebagai DPT. Meski banyak partai politik (parpol) mempertanyakan kebenaran dari data 10,4 juta pemilih yang belum dilengkapi nomor induk kependudukan (NIK), Hadar memastikan mereka ada dan bukan pemilih fiktif.

Hadar menambahkan, meski tidak memiliki NIK atau memiliki NIK yang tidak valid, para pemilih yang masih bermasalah itu memiliki identitas seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat dan jenis kelamin.

Sebelumnya, Partai Gerindra sempat mengancam akan melaporkan KPU dan Bawaslu ke DKPP jika KPU bersikeras menetapkan DPT. Alasannya, masih ada 10,4 juta data pemilih yang masih bermasalah. Ternyata, KPU tetap menetapkan DPT pada Senin (4/11/2013).

KPU menyatakan telah menyisir ulang terhadap 10,4 juta data pemilih bermasalah. Dari upaya tersebut, KPU mengklaim, data pemilih yang bermasalah tinggal sekitar 7 juta. KPU mempersilahkan parpol untuk melakukan pengecekan di lapangan berdasarkan salinan DPT dan daftar pemilih yang tanpa NIK yang telah diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com