Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil Menolak Diperiksa Majelis Kehormatan MK

Kompas.com - 25/10/2013, 11:38 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar menolak untuk diperiksa Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukannya. Empat anggota Majelis Kehormatan MK yang menyambangi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/10/2013), "balik kanan" setelah gagal memeriksa Akil.

Pertemuan Majelis Kehormatan dengan Akil hanya sekitar 30 menit. Anggota Majelis Kehormatan Harjono mengatakan bahwa Akil merasa Majelis Kehormatan tidak perlu lagi memeriksanya karena dia sudah mengundurkan diri dari MK.

“Karena Pak Akil beranggapan sudah tidak ada kepentingan MK memeriksa Akil. Ditanyakan tegas ke Pak Akil, dia tidak bersedia dimintai keterangan,” kata Harjono dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Hadir dalam jumpa pers tersebut anggota Majelis Kehormatan lainnya, yakni Bagir Manan, Abbas Said, dan Mahfud MD. Menurut Harjono, mulanya Akil meminta kepada Majelis Kehormatan agar proses pemeriksaannya dilakukan secara terbuka. Namun, Majelis Kehormatan menjelaskan kepada Akil kalau KPK hanya mengizinkan pemeriksaan dilakukan secara tertutup.

“Namun, pemeriksaan KPK tidak bisa dilakukan karena KPK masih harus mendalami perkara yang dituduhkan ke Pak Akil,” ujarnya.

Akil saat ini berstatus sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap sengketa pemilihan kepala daerah. Harjono melanjutkan, pihaknya telah menyampaikan kepada Akil bahwa dia bisa menggunakan kesempatan dalam pemeriksaan ini untuk membela diri. Namun, kata Harjono, Akil bersikeras menolak untuk diperiksa Majelis Kehormatan.

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud mengatakan bahwa pertemuan Akil dengan anggota Majelis Kehormatan di Gedung KPK pagi ini berlangsung dengan santai. Tidak ada ketegangan di antara kedua belah pihak.

“Suasana pertemuan berjalan bagus, saya merasa penuh kegurauan, tidak ada ketegangan sama sekali, kita bicara baik-baik, dan terbuka sesuai dengan posisi masing-masing,” tutur Mahfud.

Dia juga mengatakan, Majelis Kehormatan sempat mengingatkan Akil agar tetap menjaga kesehatan meskipun berada di dalam tahanan. Kepada Majelis Kehormatan, Akil pun menyampaikan pesan agar memperhatikan anak dan istrinya.

“Beliau kirim harapan agar keluarga, istri, dan anak diberikan perhatian kalau nanti mau menanyakan sesuatu. Tidak ada yang sifatnya dramatis,” kata Mahfud.

Adapun Majelis Kehormatan dibentuk untuk menelusuri dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Akil menyusul penetapannya sebagai tersangka KPK. Majelis Kehormatan juga akan mengonfirmasi soal penemuan ganja dan sabu di ruangan Akil beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com