Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Densus Antikorupsi dan Direktorat Tipikor Bareskrim Dipikirkan

Kompas.com - 21/10/2013, 12:42 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia masih membahas mekanisme pembentukan Detasemen Khusus Antikorupsi yang diusulkan Komisi III DPR RI. Polri khawatir wewenang dan kinerja Densus Antikorupsi justru akan berbenturan dengan Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Badan Reserse Kriminal Polri.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri, Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan, Polri masih belum menyimpulkan apakah nantinya Densus Antikorupsi akan berdiri sendiri atau justru memperkuat keberadaan Dittipikor Bareskrim Polri.

"Nanti dirumuskan setelah dibahas, bentuknya seperti apa, mekanismenya seperti apa, kita masih belum bisa menyimpulkan seperti apa itu nanti," kata Badrodin di sela-sela kegiatan Seminas Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Badrodin juga mengatakan bahwa Polri juga memikirkan apakah nantinya koordinasi Densus Antikorupsi akan langsung di bawah kapolri atau justru di bawah Bareskrim Polri. Pasalnya, jika merujuk pada Densus 88 Antiteror maka koordinasi langsung berada di bawah kapolri. Sementara, saat disinggung soal sumber daya penyidik yang ada, ia mengaku, Polri memiliki cukup banyak penyidik sehingga tidak perlu khawatir akan kekurangan penyidik untuk mengisis Densus Antikorupsi.

"Masa enggak ada (penyidik), kan di KPK juga ada," ujarnya.

Sebelumnya, Sutarman berjanji akan membentuk densus antikorupsi. Janji itu disampaikan Sutarman setelah terpilih sebagai Kepala Polri melalui proses uji kepatutan dan kelayakan di Parlemen. 

"Itu (densus antikorupsi) adalah bagian yang harus kita lakukan," ujar Sutarman di Kompleks Parlemen, Kamis (17/10/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com