Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Demokrat Itu Demokrasi Kekeluargaan!

Kompas.com - 16/10/2013, 16:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, membantah partainya menerapkan sistem dinasti politik. Menurutnya, yang diterapkan Demokrat adalah demokrasi kekeluargaan, bukan dinasti keluarga seperti yang ditudingkan banyak pihak sebagai dinasti Cikeas.

"Kami memilih demokrasi Pancasila yang berasaskan kekeluargaan. Jangan dipahami sebagai demokrasi keluarga, karena kekeluargaan dengan keluarga maknanya beda sekali," ujar Pasek di Kompleks Parlemen, Rabu (16/10/2013).

Pasek menilai dinasti keluarga sama dengan nepotisme dan hal negatif lainnya. Sementara Partai Demokrat tidak menerapkan itu. Saat ditanyakan soal banyaknya anggota keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang maju sebagai caleg, Pasek enggan berkomentar.

"Saya tidak komentar soal itu. Yang jelas saya menghindari nepotisme dengan maju sebagai caleg DPD, karena istri saya maju sebagai caleg dari Demokrat," ucapnya.

Pasek menilai wacana pembatasan kekuasaan dinasti sebenarnya sulit diterapkan dengan undang-undang, termasuk dalam RUU Pilkada. Pasalnya, hak memilih dan dipilih dilindungi oleh UUD 1945 tanpa menyebutkan batasan tali kekeluargaan.

"Yang perlu diatur adalah sistemnya, jangan sampai jadi kartel keluarga. Salah satu solusinya bisa dilakukan dengan memberikan pilihan jika ada seorang anggota keluarga maju di suatu wilayah yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Artinya, perlu diberikan pilihan siapa yang akan mundur, tidak langsung melarang begitu saja," imbuh Pasek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com