Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Politik Punya Peran Ciptakan Dinasti Politik

Kompas.com - 14/10/2013, 21:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Politik memiliki peran dalam membangun dinasti politik. Partai politik saat ini memiliki kecenderungan untuk memasukkan kader partai yang hanya memiliki modal kuat. Sementara, para kader yang justru memiliki kemampuan serta integritas kuat, cenderung tidak dilirik. 

"Rata-rata dinasti politik itu, memiliki modal yang kuat. Karena itulah kemudian orang-orang yang memiliki modal besar bisa menang di dalam pertarungan pilkada," kata pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Anzhar kepada kompas.com, Senin (14/10/2013). 

Ia mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah dalam soal dinasti politik asal yang dikedepankan adalah kompetensi. Lain masalahnya, kata dia, jika dinasti politik terbangun semata-mata karena kekuatan modal, bukan atas dasar kapasitas. 

Dahnil mencontohkan, dalam kasus dinasti kepemimpinan Gubernur Banten, Ratu Atut Chossiyah, salah seorang kerabat Atut dianggapnya tidak layak menduduki jabatan tertentu. 

"Dulu waktu saya menjadi panelis saat Pemilukada Kota Serang, dia itu tidak bisa ngomong sama sekali, tidak punya kapasitas yang memadai, itu masalahnya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap masyarakat bisa mencegah terjadinya dinasti kekuasaan. Menurut Presiden, monopoli kekuasaan dapat membawa keburukan.

Hal itu dikatakan Presiden menyikapi pembicaraan di media sosial akhir-akhir ini. Tanpa menyebut nama daerah, Presiden mengatakan, muncul kasus yang melibatkan pejabat-pejabat di daerah yang ternyata memiliki hubungan kekerabatan (baca Presiden: Cegah Dinasti Kekuasaan!).

Meski tidak menyebut nama, pernyataan Presiden diyakini para petinggi Partai Golkar merujuk pada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Sejumlah politisi Partai Golkar pun mengkritik pernyataan Presiden.

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo memaparkan, sejumlah anggota keluarga dan kerabat Presiden tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2014. 

Partai Demokrat menempatkan anak, adik ipar, sepupu dan sejumlah nama kerabat Presiden dalam daftar nama-nama caleg partai tersebut. Paling tidak, ungkap Bambang, terdapat 15 nama caleg yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Cikeas (baca: Golkar Nilai Dinasti Atut Lebih Baik daripada Dinasti Cikeas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com