Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atut Tak Bisa Larang Keluarga untuk Terjun ke Politik

Kompas.com - 12/10/2013, 12:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Dinasti kekuasaan Ratu Atut Chosiyah kembali dipersoalkan setelah Tubagus Chaeri Wardhana, suami dari Airin Rachmi Diany (adik Atut, Wali Kota Tangerang Selatan) terjerat kasus dugaan korupsi. Nama-nama keluarga Atut yang menjabat di pemerintahan maupun legislatif kemudian dipublikasikan.

Menanggapi hal itu, juru bicara keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan, mengatakan, semua orang mempunyai hak politik yang sama. Atut, kata dia, tidak bisa melarang anggota keluarganya atau kerabat untuk maju dalam pilkada atau legislatif.

"Persoalan keluarga persoalan individu. Tidak bisa dilarang, tidak bisa diatur," kata Fitron saat diskusi di Jakarta, Sabtu (12/9/2013).

Fitron mengatakan, tidak ada jaminan bahwa keluarga Atut pasti menang dalam pilkada, seperti Airin pernah kalah ketika maju sebagai calon wakil bupati Tangerang. Selain itu, kata dia, bukan hanya keluarga Atut, ada pula dinasti keluarga lain yang berkuasa di Banten.

Fitron menambahkan, jika memang serius ingin menghindari dinasti politik, sebaiknya dilakukan perubahan konstitusi. Selama konstitusi tidak melarang keluarga petahana untuk maju dalam pertarungan pemilukada, kata dia, hal itu tidak melanggar.

Pengamat politik, Heri Budianto, mengatakan, meski tidak ada aturan yang melarang, politik dinasti telah merusak tatanan demokrasi. Salah satu dampaknya, proses kaderisasi di partai tidak bisa berjalan lantaran mereka yang diusung hanya keluarga atau kerabat penguasa.

Dinasti kekuasaan, tambah dia, memang juga terjadi di luar negeri seperti Amerika Serikat. Namun, kata dia, pengusungan keluarga tetap melihat kualitas.

"Persoalannya, apakah itu berlaku di kita?" katanya.

Selain Atut dan adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, anggota keluarga lainnya juga menduduki posisi penting di Banten dan di tingkat pusat. Mereka adalah Hikmat Tomet (suami Atut) yang menjadi anggota Komisi V DPR RI; Andhika Hazrumy (anak pertama Atut), anggota DPD dari Provinsi Banten; dan Ade Rosi Khairunnisa (Istri Andhika), saat ini Wakil Ketua DPRD Kota Serang.

Lalu, ada Andiara Aprilia Hikmat (anak kedua Atut), calon anggota DPR RI; Tanto Warsono Arban (suami Andiara), calon anggota DPR RI; Heryani (ibu tiri Atut) Wakil Bupati Pandeglang; Ratu Tatu Chassanah (adik kandung Atut), Wakil Bupati Serang; Tubagus Chaerul Jaman (adik tiri Atut), Wali Kota Serang; dan Airin Rachmi Diany (istri Wawan), Wali Kota Tangerang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com