Enam kali menjadi kepala lembaga pemasyarakatan, I Wayan Sukerta dikenal sebagai “orang lapangan” dan kenyang seluk-beluk persoalan pemasyarakatan. Wayan pernah menjadi Kalapas IIB Takalar, Karutan Klas I Makasar, Kalapas Klas IIA Bogor, serta Kalapas Klas IA di Madiun, Malang dan Cipinang.
Pada 2011, Wayan menjadi Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak. Ketika menjabat Kakanwil Sulawesi Utara, pernah mendapat penilaian sebagai Kanwil Terbaik Ketiga pada 2012. Ini adalah penghargaan kedua Wayan setelah pada 2007 meraih predikat Lapas Terbaik dalam bidang perawatan, pelayanan narapidana dan tahanan untuk Lapas Klas IIA Bogor.
Kakanwil Sumatera Utara yang baru dilantik ini mengenyam pendidikan diploma di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, sarjana di STIA LAN, sarjana di Universitas Satria Makasar, dan magister di Universitas Muslim Makasar. Wayan adalah lulusan Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial yang bidang ilmunya relatif dekat dengan tugas dan fungsi pemasyarakatan.
Dalam makalahnya, Wayan mengusung tiga klaster solusi penanganan masalah pemasyarakatan meliputi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Wayan menyebutkan, kebijakan crash program perlu dioptimalkan, tidak hanya untuk pembebasan bersyarat, tetapi juga cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.
Dalam LHKPN 2012, Wayan memiliki total kekayaan Rp 1,573 miliar, dengan Rp 714,689 juta harta tak bergerak, harta bergerak Rp 229 juta, harta bergerak lainnya Rp 103 juta, dan harta setara kas Rp 527,113 juta.
Selanjutnya...
Inilah Profil 10 Kandidat Dirjen Pemasyarakat (Bagian 4)
Sebelumnya...
Inilah Profil 10 Kandidat Dirjen Pemasyarakat (Bagian 1)
Inilah Profil 10 Kandidat Dirjen Pemasyarakat (Bagian 2)