Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Indonesia Religius, tetapi Tingkat Korupsi Tidak Turun

Kompas.com - 25/09/2013, 15:55 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor UIN Syarief Hidayatullah Komaruddin Hidayat menilai wajar jika partai yang berbasis agama menjadi semakin surut. Hal tersebut, menurut Komaruddin, terjadi karena partai yang menggunakan simbol agama itu gagal melahirkan negarawan yang berkualitas.

"Kalau partai-partai menggunakan simbol agama tetapi tidak berhasil melahirkan negarawan dan tidak menunjukkan prestasinya, ya wajar saja kalau partai keagamaan semakin surut. Di sisi lain, partai nasionalis juga memiliki sayap agamais," kata Komaruddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (25/9/2013), seusai mengikuti diskusi dengan KPK terkait korupsi politik.

Diskusi tersebut membahas penyebab kegagalan era reformasi demokrasi dalam melahirkan pemimpin yang berkualitas, padahal berbiaya mahal. Komaruddin juga bertanya-tanya mengapa Indonesia yang masyarakatnya religius justru tidak mengalamai penurunan tingkat dalam hal korupsi.

"Sementara itu, di negara sekuler, korupsinya berhasil ditekan," sambungnya.

Menurut Komaruddin, fenomena ini terjadi di Indonesia karena nilai agama belum dijadikan kekuatan utama dalam memberantas tindak pidana korupsi. "Bahwa yang bertugas memberantas korupsi adalah lembaga hukum, ya KPK, polisi, jaksa agung, agama, itu hanya sebagai kekuatan moral, bukan lembaga yang berwenang memberantas korupsi. Paling-paling hanya memberikan dorongan," ungkapnya.

KPK menggelar diskusi dengan sejumlah tokoh mengenai korupsi politik. Diskusi ini merupakan bagian dari upaya pencegahan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com