Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Didesak Segera Tetapkan Capres

Kompas.com - 24/09/2013, 22:55 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden di Pemilu 2014 berada di urutan teratas dalam survei berbagai lembaga survei. Jokowi juga paling banyak diberitakan di media online serta paling banyak dibicarakan oleh pengguna media sosial.

Padahal, sampai sekarang Jokowi belum dipastikan bakal menjadi capres. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang punya kewenangan menetapkan capres-cawapres PDI-P belum juga menentukan sikap.

Rupanya, kondisi itu membuat tim sukses bakal capres Gita Wirjawan gusar. Ade Armando, salah satu anggota tim sukses Gita, meyakini Jokowi bakal menang jika pemungutan suara pilpres dilakukan saat ini. Tidak ada tokoh lain yang bisa mengalahkan Jokowi.

"Tapi kan Jokowi belum tentu maju. PDI-P pertegaslah supaya orang-orang yang enggak punya peluang tidur-tidur saja," kata Ade saat acara jumpa pers pemaparan hasil analisis media sosial tentang capres 2014 oleh PoliticaWave.com di Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiarto mengatakan, apa yang ada di media sosial tentang Jokowi memang merupakan realitas. Saat kampanye sebagai calon wali kota Bogor beberapa waktu lalu, Bima mengaku sempat bertanya kepada warga siapa capres yang didukung. Sebanyak 90-an persen warga Bogor yang dia tanya mengaku mendukung Jokowi.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, Jokowi mendulang dukungan besar lantaran merupakan antitesis dari politikus yang selama ini dikenal publik seperti kotor dan arogan. Sosok Jokowi yang sederhana kemudian bisa dinikmati di media sosial.

Politikus PDI-P, Zuhairi Misrawi, menyatakan, ada fenomena Jokowi di tengah masyarakat. Sosok Jokowi sudah dicalonkan oleh rakyat meski PDI-P belum menetapkan capres. PDI0P, kata dia, tentu mempertimbangkan pandangan publik itu.

Sebelum Jokowi muncul, Zuhairi berpendapat, Indonesia memiliki banyak capres, tetapi tidak ada sosok pemimpin. Kini, ia menilai sosok pemimpin hanya ada di Jokowi. Ada tiga alasan dari penilaiannya itu.

"Pertama, Jokowi orang baik. Rekam jejaknya ada kebajikan. Kedua, ada kebijakan yang dirasakan rakyat seperti Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar. Ketiga, yang menarik blusukan-nya. Jadi pemimpin harus ada aksi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com