Pasalnya, lanjut Max, posisi ketua komisi tersebut merupakan jatah Demokrat sesuai kesepakatan awal.
"Seharusnya Yani menghormati keputusan Partai Demokrat, Yani dan kawan-kawan jangan mencampuri urusan rumah tangga Demokrat. Kita nggak campuri urusan internal partai lain kok," kata Max di Kompleks Parlemen, Kamis (19/9/2013).
Seperti diketahui, anggota Komisi III dari Fraksi PPP Ahmad Yani, menolak rencana penggantian Pasek dengan Ruhut. Ia menilai, kapasitas Ruhut belum teruji dan minim pengalaman memimpin rapat resmi di DPR.
Menurut Max, sikap yang ditunjukan Ahmad Yani tersebut seolah ingin mengintervensi keputusan yang sebelumnya telah diambil Partai Demokrat sebelumnya. Sikap seperti itu, dikatakannya, tidak layak ditunjukan oleh seorang politisi karena terlalu ikut campur urusan internal Demokrat.
Lebih lanjut, ia menegaskan, jika Ahmad Yani tidak menyukai Ruhut jangan dikaitkan dengan keputusan rapat internal Demokrat. Pasalnya, menurutnya, hal itu tidak beretika.
"Sebagai Waketum, terlalu jauh jika Yani mengintervensi mencampuri Partai Demokrat. Siapapuin yg akan dijadi Ketua Komisi III itu hak Partai Demokrat. Heran saya, apa pernah terjadi Partai Demokrat mengambil jatah partai lain," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.