Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Jangan Simpulkan Penembakan Polisi Ini Teror untuk KPK...

Kompas.com - 11/09/2013, 06:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anggota polisi tewas ditembak tepat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/9/2013) malam. KPK meminta insiden ini tak langsung disimpulkan sebagai bentuk teror terhadap lembaga antikorupsi itu.

"Kami tidak menyimpulkan itu. Belum ada. Kesimpulan itu jangan disimpulkan terlebih dahulu, tunggu hasil penyelidikan polisi," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Selasa malam, menyikapi kemungkinan aksi penembakan ini bertujuan meneror KPK. Apalagi, kata dia, petugas polisi yang ditembak juga bukan petugas keamanan KPK.

Meski demikian, Johan memastikanbahwa  KPK akan membantu kepolisian mengungkap insiden ini. Salah satu bentuk bantuan itu adalah dengan sesegera membuka rekaman kamera CCTV di depan Gedung KPK yang memantau aktivitas di lokasi penembakan.

Menurut Johan, KPK juga siap menyerahkan rekaman CCTV tersebut kepada kepolisian bila memang diperlukan. Terkait proses olah tempat kejadian perkara, kata dia, KPK membantu dengan menyiapkan lampu penerangan.

"Intinya kami akan membantu kepolisian untuk mengungkapkan pelaku penembakan," kata Johan. KPK, imbuh dia, juga menyatakan keprihatinan sekaligus belasungkawa untuk korban dan Polri sebagai institusi.

Bripka Sukardi tewas ditembak oleh orang tak dikenal tepat di depan Gedung KPK, Selasa sekitar pukul 22.20 WIB. Ketika ditembak, Sukardi tengah mengawal truk pengangkut peralatan konstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com