Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Hilangnya 15 Nama Politisi dalam Audit Hambalang

Kompas.com - 30/08/2013, 15:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie bertemu dengan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo, Jumat (30/8/2013) siang ini. Dalam pertemuan itu, Marzuki dan Hadi membahas soal hilangnya 15 nama anggota DPR yang sebelumnya terdapat pada audit tahap II proyek Hambalang bulan Juli 2013.

"Saya sudah ketemu dengan Pak Hadi Poernomo, jadi nama-nama itu yang disebutkan ada 15 nama anggota DPR ada di kertas kerja pemeriksaan. Bukan laporan akhir, laporannya hanya satu," ujar Marzuki di Kompleks Parlemen, Jumat (30/8/2013).

Berdasarkan keterangan Hadi, lanjut Marzuki, 15 nama itu dihilangkan karena dianggap tidak terkait dengan dugaan korupsi Hambalang.

"Yang muncul di LHP hanya mereka yang salah gunakan kewenangannya, serta ada aliran dana," imbuhnya.

Sementara itu, 15 anggota DPR tersebut, kata Marzuki, juga sudah dipanggil BPK. Marzuki mengklarifikasi di dalam kertas kerja itu, bahkan ada 30 nama anggota DPR.

"Tidak ada indikasi keterlibatan. Clear kan. Laporan hanya satu, tidak ada beda yang di KPK dan yang di DPR," katanya.

Seperti diketahui, BPK menyerahkan audit tahap II Hambalang kepada pimpinan DPR, Jumat (23/8/2013). Sebelum audit diserahkan secara resmi ke DPR, sudah ada terlebih dulu bocoran dokumen ringkasan hasil audit setebal 77 halaman yang diterima wartawan.

Di dalam audit tersebut, terdapat 15 nama anggota DPR yang terlibat dalam penganggaran proyek Hambalang. Mereka dianggap menyetujui anggaran Hambalang meski penganggaran belum melalui rapat dengan kementerian.

Sebanyak 15 nama anggota DPR itu disebut menggunakan inisial, yakni MNS, RCA, HA, AHN, APPS, WK, KM, JA, MI, UA, AZ, EHP, MY, MHD, dan HLS. Namun, ternyata audit yang diterima DPR berbeda. Meski dengan redaksional yang hampir mirip, bagian yang terdapat 15 nama itu hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com