Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Endriartono Sutarto Terima Undangan Konvensi Demokrat

Kompas.com - 23/08/2013, 19:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai dikeluarkan dari Partai Nasdem, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto akhirnya masuk dalam deretan peserta konvensi Partai Demokrat. Endriartono mengaku sudah dihubungi oleh Komite Konvensi untuk menerima undangan pemaparan visi dan misi pekan depan.

“Rencananya (Sabtu) besok pagi akan ada Komite Konvensi yang bertemu dengan saya. Kalau tidak salah, Sekretaris Komite Konvensi, Pak Suaidi. Saya hanya tahu kalau utusan komite itu akan memberikan undangan kepada saya dan meminta kepastian saya ikut konvensi dan siap memaparkan visi dan misi,” ujar Endriartono saat dihubungi, Jumat (23/8/2013).

Panglima TNI periode 2002-2006 tersebut juga sudah mengetahui agenda pemaparan visi dan misinya yang direncanakan dilakukan pada Selasa (27/8/2013) pekan depan. Untuk mengikuti konvensi, Endriartono mengaku mulai merumuskan sejumlah program untuk mengatasi persoalan bangsa. Ia pun sudah membentuk tim sukses untuk mengkaji persoalan-persoalan di Indonesia.

“Tim ini sudah lama ada, sejak saya bergabung di parpol. Tim ini yang terus memberikan analisis dan memberikan masukan langkah-langkah yang perlu dilakukan,” ujarnya.

Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem ini mengatakan, awalnya Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik menghubunginya pada Juli 2013. Jero menanyakan kesediaan Endriartono maju sebagai salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat. Ketika itu, Endriartono mengaku belum bisa memberikan jawaban.

“Saya katakan, saya belum bisa menjawab karena Ketum Nasdem sedang di luar negeri. Etikanya, saya harus komunikasikan dengan Ketum dulu karena saya masih aktif di Nasdem,” ucap Endriartono.

Ia pun mengirimkan surat kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Di dalam surat itu, Endriartono menyatakan ingin ikut konvensi capres Partai Demokrat sehingga ia pun menyerahkan nasibnya di Nasdem kepada Surya Paloh.

Partai Nasdem akhirnya memberhentikan Endriartono karena dianggap tidak akan mampu membagi waktu untuk mengurus Partai Nasdem.

Sejak Jumat ini, Komite Konvensi Demokrat menyebarkan undangan kepada 15 nama yang diusulkan menjadi peserta konvensi. Undangan itu berisi pertemuan kandidat dengan komite konvensi untuk perkenalan dan pendalaman visi dan misi. Semua nama yang diundang komite ini hampir dipastikan menjadi peserta konvensi.

Pada 30 Agustus 2013, komite akan mengumumkan ke publik secara resmi semua peserta konvensi. Perhelatan konvensi kemudian resmi dimulai pada 15 September 2013 saat semua peserta konvensi melakukan deklarasi bersama.

Profil Endriartono

Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 29 April 1947. Dia adalah mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (2002-2006). Sebelum menjabat Panglima TNI, alumni Akabri tahun 1971 ini pernah menjabat berbagai posisi penting di TNI Angkatan Darat, antara lain sebagai KSAD (9 Oktober 2000-4 Juni 2002), Wakil KSAD, dan Komandan Sesko TNI.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Umum (Asops Kasum) TNI di Mabes TNI dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Saat mantan Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, Endriartono menjabat sebagai Komandan Paspampres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com