Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi, Jangan Anggap Remeh Sentimen Rohingya

Kompas.com - 05/08/2013, 15:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat keamanan diminta jangan menganggap remeh sentimen dari konflik etnis Rohingya di Myanmar. Diperkirakan, aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya bisa jadi berdampak meluas ke Tanah Air.

Demikian disampaikan pengamat terorisme, Wawan Purwanto, Senin (5/8/2013). Ia menduga, peledakan bom rakitan di Vihara Ekayana Arama, Jakarta, merupakan aksi balas dendam jaringan radikal terhadap konflik di Myanmar.

"Ini menjadi latar belakang mereka melakukan langkah (peledakan vihara) ini," kata Wawan.

Ia menduga, serangkaian aksi teror di Kemang, Mampang, dan Pamulang terkait dengan konflik di Myanmar.

Secara terpisah, pengamat terorisme, Mardigu Wowiek Prasantyo, mengkritik aparat keamanan yang gagal mengantisipasi peledakan bom.

"Intel Indonesia ada 10.000 orang. Sementara kelompok ini paling cuma seribu. Jadi, selama ini BIN ngapain, BAIS, BNPT? Intel sekarang enggak bergerak," ujar Mardigu.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, polisi belum melihat adanya keterkaitan bom Ekayana dengan aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar. Polisi masih mendalami fakta-fakta di lapangan. Saat ini, polisi telah memeriksa lima saksi.

Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari meminta semua pihak tak serta-merta mengaitkan bom Ekayana dengan konflik di Myanmar.

"Walau tindakan tersebut bisa dikategorikan terorisme, sebaiknya semua kesimpulan berbasis data dari penyidikan. Pasalnya, siapa pun bisa bikin bom akibat situs kelompok teroris untuk membuat bom bisa diakses publik, termasuk oleh mereka yang tidak masuk dalam jaringan terorisme," kata Eva.

Eva menyampaikan, motivasi di balik ledakan di vihara itu bisa bermacam-macam. Pasalnya, Indonesia tengah berada di tahun politik jelang waktu pemilihan presiden. Hiruk pikuk pergantian kepala Polri juga dianggapnya bisa menjadi penyebab sebagaimana preseden di masa lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com