Pesimis suratnya akan dibaca Presiden, kali ini Edo lebih memilih suratnya dibacakan di depan anak-anak dari kelompok minoritas lain yang sedang berkumpul merayakan Hari Anak Nasional di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Puluhan anak dari kelompok minoritas seperti anak-anak umat Syiah, Ahmadiyah, HKBP Filadelfia, hingga Rohingya mendengarkan curahan hati Edo.
Kali ini Edo senang suratnya didengarkan. Ibu Edo, Renata Anggraini (39) mengungkapkan bahwa Edo saat ini sudah mulai tidak mempercayai negara dan pemerintah.
Sikapnya selalu apatis jika melihat aparatur negara. Dia menilai hal itu sebagai efek yang wajar jika melihat perjuangan Edo selama ini.
Renata juga bercerita bahwa Edo pernah menanyakan kegunaan belajar PKN di sekolah.
Menurutnya, ilmu yang didapat di pelajaran tersebut, sangat berbeda dengan kehidupan sehari-hari.
"Karena hal ini dia sekarang sudah tidak percaya presiden, tidak percaya polisi, tidak percaya pemerintah. Dia bahkan sempat mempertanyaka keguanaan belajar PKN," papar Renata.
Meski demikian Edo tetap tidak kehilangan semangat dan harapan. Hingga saat ini dia masih tetap berharap gereja GKI Yasmin dapat segera dibuka kembali.
Dia berharap tidak kembali merayakan Natal di trotoar depan GKI Yasmin seperti tahun lalu.
"Lima bulan lagi kami mau natalan. Kami nggak mau Natalan di trotoar seperti tahun lalu. Pak SBY, tolong dibuka ya gerejanya," ucap Edo penuh harap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.