Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Ibadah, Anak Ini Tulis Surat ke Presiden

Kompas.com - 27/07/2013, 20:56 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Edward Matthew Sitorus atau biasa disapa Edo, menulis surat untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu berisi protes karena rumah ibadahnya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, disegel oleh Wali Kota Bogor Diani Budiarto sejak 2008 lalu.

Ini adalah kali kedua Edo mengirim surat untuk Presiden. Surat pertama dibuatnya pada 2012 saat ia masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD). Ia mengirim langsung surat itu ke Istana Kepresidenan. Namun, Edo mengaku belum menerima balasan apa pun dari Kepala Negara.

Pesimis bahwa suratnya akan dibaca Presiden, ia akhirnya memutuskan untuk terlebih dahulu membacakannya di depan anak-anak minoritas lain yang berkumpul di YLBHI, Jakarta, Sabtu (27/7/2013). Anak-anak minoritas tersebut, antara lain, berasal dari kelompok Syiah, Ahmadiyah, HKBP Filadelfia, dan Rohingya

Berikut ini adalah surat yang ditulis Edo:

Selamat siang Pak Presiden SBY, Apa kabar ? Bapak masih inget saya ? Saya Edo pak, Edward Matthew Sitorus, yang tahun lalu pernah kirim surat untuk Bapak. Mungkin Bapak lupa, atau tidak baca surat saya. Ya udah gak apa-apa, saya juga tahu kok, Bapak sibuk.

Waktu buat surat itu, saya masih kelas 6 di SD BPK Penabur. Sekarang saya sudah lulus SD, masuk SMP. Sekarang, saya buat surat lagi untuk Pak SBY, isinya masih seperti yang dulu. Kalo boleh, saya minta tolong untuk Bapak menyuruh Walikota Bogor membuka gereja saya, GKI Yasmin, yang sampai sekarang masih disegel.

Pak Presiden pernah lihat gereja saya sekarang-sekarang ini? Kasian, gak terawat, rumputnya sudah setinggi pagar. Mungkin sudah jadi sarang ular. Minggu lalu, kami ibadah di depan Istana Bapak lagi. Kata Ibu, kebaktian disitu sudah lebih dari 30 kali. Saya aja gak inget lho Pak, saking seringnya, tapi tak satu kalipun Bapak melihat kami.

Minggu lalu itu, hujan derasss sekali. Kami kehujanan Pak. Baju kami basah. Pulang dari Istana pada pilek dan masuk angin. Ibu saya bilang, itu bagian dari perjuangan. Saya sampai bingung,sebenernya salah kami dimana kok mau ibadah aja sampe harus panas-panasan, pake hujan-hujanan segala.

Saya tahu Pak SBY pasti sibuk sekali. Mungkin juga gak sempat baca surat saya yang ini. Tapi saya mohon, dengarkan permintaan saya ini, Pak. Enam bulan lagi, kami mau Natalan. Sudah 3 kali kami Natalan di trotoar, terusir. Sedih sekali. Semoga tahun ini, kami bisa merayakan Natal di dalam gereja. Kami mohon, pak SBY. Salam damai untuk Bapak Edo GKI Yasmin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com