Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regu Penembak Jitu Amankan Jalur Mudik

Kompas.com - 24/07/2013, 19:54 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menjaga kelancaran pengamanan arus mudik lebaran 2013, Mabes Polri telah mempersiapkan pasukan penembak jitu (sniper). Mereka akan ditempatkan di titik-titik rawan kriminalitas di sepanjang jalur mudik.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, penempatan pasukan penembak jitu di jalur mudik merupakan upaya Polri memberikan keamanan bagi masyarakat yang bermudik. Selain itu, penempatan pasukan penembak jitu juga untuk mengantisipasi keberadaan bajing loncat yang kerap beraksi di jalur mudik yang sepi.

"Sniper itu sebenarnya diarahkan untuk hal-hal tertentu sesuai kebutuhan. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan," kata Ronny di Mabes Polri, Rabu (24/7/2013).

Sayangnya, saat ditanya berapa jumlah penembak jitu yang dikerahkan, Ronny enggan mengungkapkannya. Begitu pula saat disinggung di titik manakah mereka akan ditempatkan, dirinya enggan membeberkannya.

"Kalau itu tidak bisa disebutkan karena sifatnya rahasia," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Agus Rianto mengatakan, sebanyak 88 ribu personel diterjunkan dalam Operasi Ketupat 2013.

"Personel yang disiagakan berjumlah 88 ribu lebih, dari Mabes Polri dan polda-polda dari seluruh Indonesia," kata Agus, Rabu (17/7/2013).

Agus mengatakan, para petugas yang berjaga itu akan ditempatkan di sejumlah lokasi rawan, baik rawan kemacetan maupun rawan tindak kejahatan. "Mereka akan ditempatkan langsung di lokasi-lokasi yang rawan," katanya.

Selain menyiagakan puluhan ribu personel, Polri juga akan mempersiapkan pasukan cadangan untuk membantu petugas yang diterjunkan. Kendati demikian, pasukan cadangan itu hanya akan ditempatkan di polda-polda tertentu.

Agus menambahkan, Polri telah membagi wilayah pengamanan dalam dua prioritas. Prioritas pertama terdiri dari 10 polda, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Khusus untuk Jawa Barat, Polri akan menyiapkan personel tambahan karena wilayah itu merupakan jalur utama pemudik.

"Sedangkan, 21 Polda lainnya masuk dalam Prioritas II," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com