Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Pemikiran Taufiq Sederhana, tetapi Fundamental

Kompas.com - 19/07/2013, 20:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK menilai, pemikiran mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, almarhum Taufiq Kiemas, sangat sederhana, tetapi fundamental. Taufiq, kata JK, hanya berpikir untuk kepentingan bangsa.

"Kalau memikirkan bangsa, maka tidak ada pikiran kiri atau kanan atau yang lain-lain. Di tengah berpikirnya. Saya kira, itu landasan berpikir yang Beliau laksanakan," kata JK saat peringatan 40 hari wafatnya Taufiq di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Acara tersebut dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, mantan Panglima TNI Wiranto, pimpinan MPR, pimpinan DPR, Pimpinan DPD, jajaran kabinet, dan para politisi DPR. Istri Taufiq, Megawati Soekarnoputri, tidak hadir. Keluarga Taufiq diwakili Puan Maharani.

JK mengatakan, empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harus menjadi landasan dalam berpikir kebangsaan. Dengan menjalankan empat pilar, kata JK, Taufiq dapat dekat dengan semua kalangan, baik politisi parpol nasional, keagamaan, kalangan tua, maupun muda.

JK menambahkan, pemikiran Taufiq telah menghapus adanya pembedaan antara parpol nasionalis dan Islam. Dengan sikap kebangsaan, kata JK, tidak boleh ada batas antara partai Islam dan partai nasional.

"Bagaimana bisa katakan Partai Golkar sekuler nasional kalau ketuanya bekas ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Kadang-kadang Golkar atau Demokrat lebih duluan Maulidan daripada PPP atau PAN. Jangan samakan juga partai nasional dulu dengan partai nasional sekarang. Itu sangat agamis sekarang. Kalau disebut tidak agamis, Hanura marah. Gitu kan, Pak Wiranto?" kata JK, disambut tawa para hadirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com