JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Djoko Susilo yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) disebut menunaikan ibadah haji dengan biaya yang dibayarkan Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) Budi Susanto. Perusahaan Budi merupakan pelaksana proyek simulator SIM roda dua dan roda empat di Korlantas Polri tahun anggaran 2011 dan 2012.
“Itu dari Pak Budi, jadi Budi pada saat beliau (Djoko) naik haji, sebanyak 11 orang, yang bayar ya Budi,” kata ketua panitia lelang proyek simulator SIM, Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, saat bersaksi dalam persidangan kasus Djoko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Teddy mengaku tahu soal pembayaran uang haji ini dari pengakuan Budi kepadanya. Karena telah membayarkan Djoko pergi haji, menurut Teddy, Budi akhirnya dikenal di kalangan Korlantas Polri dengan nama “Budi Haji”. “Itu menurut Budi. Akhirnya di kalangan teman-teman, Budi ini dikenal sebagai Budi Haji,” tutur Teddy.
Mantan anak buah Djoko ini pun mengungkapkan bahwa Budi memberikan uang sekitar Rp 32 miliar kepada Djoko. Uang tersebut, menurut pengakuan Budi kepada Teddy, merupakan bagian dari pembayaran pengerjaan proyek simulator SIM yang dipotong oleh Djoko.
“Pak Budi mengatakan Pak Djoko rampok. Dia mendapatkan pembayaran Rp 40 miliar, dipotong Pak Djoko katanya Rp 32 miliar,” tutur Teddy.
Dalam persidangan hari ini, Teddy juga mengaku diperintahkan Djoko agar menjadikan PT CMMA milik Budi Susanto sebagai pelaksana proyek simulator SIM roda dua dan roda empat senilai total Rp 198,7 miliar tersebut. Dalam pelaksanaannya, pengadaan simulator SIM ini dikerjakan PT Inovasi Teknologi Indonesia milik Sukotjo S Bambang.
Surat dakwaan Djoko yang dibacakan di Pengadilan Tipikor sebelumnya juga menyebutkan kalau jenderal bintang dua itu memerintahkan penggelembungan harga proyek simulator SIM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.