Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura: Kenaikan Harga BBM Berbau Politis

Kompas.com - 15/05/2013, 14:30 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin menganggap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak sangat (BBM) berbau politis. Atas dasar itu, Hanura belum ingin mengeluarkan sikap resmi dan memilih untuk terus mempelajari rencana kenaikan tersebut.

"Kami belum mengeluarkan sikap resmi karena masih menunggu sikap resmi pemerintah. Yang kami lihat, rencana pemerintah menaikkan BBM lebih terkesan politis ketimbang ekonomi," kata Saleh di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2013).

Anggota Komisi V DPR ini mempertanyakan mengapa wacana kenaikan BBM diembuskan pada tahun politik, menjelang waktu pemilihan di 2014. Terlebih lagi, kenaikan harga itu rencananya akan dibarengi dengan pemberian kompensasi berupa bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Menurutnya, cara-cara seperti itu tak elok digulirkan untuk menghadapi tahun pemilihan umum.

"Seolah-olah masyarakat disulitkan, kemudian ada yang datang memberikan bantuan seperti dewa penolong. Terkesan sangat politik, dan diberikan menjelang pemilu," ujarnya.

Untuk diketahui, pada Senin (13/5/2013) malam, Sekretariat Gabungan menggelar rapat terkait pembatasan subsidi BBM, di Kantor Setgab, Jakarta Pusat. Semua perwakilan pimpinan partai hadir, dan rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Setgab Aburizal Bakrie. Hasil dari rapat itu adalah mendesak DPR untuk segera menggelar rapat membahas APBN Perubahan. Pasalnya, APBN Perubahan merupakan sumber dana saat harga BBM naik, dan pemerintah memberikan kompensasi untuk masyarakat miskin yang terkena dampak langsung.

Pemerintah pusat rencananya akan menyerahkan draf APBN Perubahan kepada DPR pada 14 Mei 2013. Namun belum diputuskan kapan APBN Perubahan itu akan mulai dibahas. Secara umum, pembahasan APBN biasanya memakan waktu sekitar dua bulan. Adapun pembahasan APBN Perubahan perlu waktu satu bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

    DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

    Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

    Nasional
    Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

    Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

    Nasional
    Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

    Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

    Nasional
    Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

    Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

    Nasional
    Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

    Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

    Nasional
    Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

    Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

    Nasional
    Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

    Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

    Nasional
    Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

    Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

    Nasional
    Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

    Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

    Nasional
    Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

    Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

    Nasional
    Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

    Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

    Nasional
    Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

    Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

    Nasional
    Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

    Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com