Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Tidak Ada Istilah Tahun Politik untuk Absen Rapat

Kompas.com - 15/05/2013, 09:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengingatkan anggotanya untuk tidak lagi mangkir dari rapat-rapat yang diadakan Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini menyusul dibukanya data absensi anggota dewan oleh Badan Kehormatan DPR.

"Saya kembali ingatkan kepada anggota saya, silakan turun ke dapil, tapi jangan mengabaikan tugasnya sebagai anggota dewan. Tidak ada istilah tahun politik," ujar Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar di Jakarta, Rabu (15/5/2013).

Menurut Hasrul, dengan dibukanya data absensi anggota dewan ini, maka anggota dewan tidak lagi main-main menjalankan tugasnya. Di Fraksi PPP, ujar Hasrul, mekanisme evaluasi kehadiran menjadi salah satu indikator evaluasi kinerja yang dinilai oleh partai.

"Jika dianggap sudah jelek, maka kami biasanya berikan teguran lisan sebelum BK bertindak. Masyarakat juga bisa menilai bagaimana kinerja mereka selama ini," tuturnya.

Wakil Ketua Fraksi PPP Ahmad Yani menambahkan bahwa anggota dewan saat ini sudah memiliki waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan konstituennya di akhir pekan. Sehingga, dalih sibuk mengurus dapil tidak lagi bisa diterima.

"Sudah cukup kok waktu Sabtu-Minggu, jadi tidak ada alasan untuk bolos. Selain waktu itu, kita kan punya masa reses untuk ke dapil, saya rasa ini cukup efektif," katanya.

Yani mengaku mendukung langkah BK mengumumkan data absensi anggota dewan. Pasalnya, jika tidak diumumkan, Yani menjelaskan para anggota dewan yang kehadiran baik juga terkena cap sebagai "pemalas" oleh masyarakat.

"Jadi ini tidak ada urusan kuno atau tidak kuno. Saya setuju tatib harus ditegakkan. BK tidak usah pandang bulu lagi," kata anggota Komisi III DPR ini.

Adapun berikut rincian data kehadiran anggota F-PPP yang di bawah 50 persen dalam rapat-rapat paripurna sepanjang tahun 2012: 

Masa Sidang III, Tahun 2011-2012 (9 Januari-12 April 2012)
1. Lukman Hakim Saifudin 30 persen

Masa Sidang IV, Tahun sidang 2011-2012 (14 Mei-13 Juli 2012) Kosong (tidak ada yang di bawah 50 persen)

Masa Sidang I, Tahun Sidang 2012-2013 (16 Agustus-25 Oktober 2012)
1. Lukman Hakim Saifudin  11 persen
2. Irgan Chairul Mahfiz 44 persen
3. Reni Marlinawati 44 persen

Masa Sidang II, Tahun Sidang 2012-2013 (19 November-14 Desember 2012)
1. Wan Abu Bakar 25 persen
2. Achmad Farial 25 persen
3. Wardatul Asriah 25 persen
4. Endang Sukandar 25 persen
5. Asep Ahmad Maoshul Affandy 25 persen
6. M Romahurmuzy 25 persen
7. Syaifullah Tamliha 25 persen
8. Nanang Sulaeman 25 persen
9. Tommy Adrian Firman 25 persen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com