Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Pemberitaan Media Membuat Teroris Kabur

Kompas.com - 11/05/2013, 13:15 WIB
Herpin Dewanto Putro

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Kepolisian Negara RI Komisaris Jenderal Nanan Soekarna mengaku dirugikan media terkait upaya penangkapan teroris beberapa hari terakhir. Pemberitaan penangkapan teroris yang gencar menyebabkan beberapa pelaku teroris tahu dan melarikan diri sebelum ditangkap.

"Gerakan polisi sudah ketahuan sehingga jaringan teroris ini bisa lolos. Harusnya upaya penangkapan teroris ini berlangsung senyap," kata Nanan di sela Seminar Ekonomi dan Hukum yang diadakan Nahdlatul Ulama, Sabtu (11/5/2013) di Surabaya, Jawa Timur.

Nanan memberi contoh upaya Densus 88 saat menggerebek rumah terduga teroris di Bandung, Kamis malam lalu, tidak maksimal. Rumah yang digerebek kosong. Nanan menduga teroris sudah tahu dan melarikan diri karena penangkapan rekan mereka telah diberitakan sehari sebelumnya.

Meski demikian, dalam penangkapan serentak di beberapa kota sejak Selasa lalu, Polri telah menangkap 14 terduga teroris dan 7 terduga teroris tewas. Penangkapan terakhir berlangsung di Lampung.

Menurut Nanan, pemberitaan tentang penangkapan teroris yang gencar juga menguntungkan pihak teroris. Para teroris berhasil meneror masyarakat melalui media massa. Teroris mengukuhkan eksistensi mereka dan menyatakan bahwa mereka masih punya kekuatan untuk menakut-nakuti masyarakat.

Meski demikian, Nanan mengatakan, media masih punya peran penting dalam bentuk upaya preventif untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak terjebak aliran radikal yang menjurus ke terorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com