Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Sudah Tonton Parodi "One More Night" Siswi Tolitoli

Kompas.com - 24/04/2013, 14:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyayangkan aksi lima siswi SMA di Toli-toli, Sulawesi Tengah, yang memarodikan gerakan shalat dengan lagu "One More Night" milik Maroon 5. Ia berpendapat, perlu ada efek jera bagi para pelajar itu. 

"Saya kaget melihat perilaku pelajar kita seperti itu. Saya sudah menyaksikan sendiri videonya dan sangat sulit diterima akal sehat," ujar Hidayat saat dihubungi Rabu (24/4/2013).

Aksi para siswi yang diunggah di Youtube itu berujung pada dikeluarkannya mereka dari sekolah. Kepolisian juga tengah menindaklanjuti aksi ini atas dugaan penistaan agama. Dalam video berdurasi sekitar 5 menit itu, para siswi itu beraksi tengah melakukan shalat berjamaah, tetapi kemudian diselingi tarian yang mengikuti irama lagu "One More Night".

Menurut Hidayat, aksi itu terlihat dilakukan dengan sadar. Ia menyayangkan para pelajar itu terlihat riang saat melakukan aksi yang dinilainya telah melecehkan agama.

"Saya setuju kalau mereka layak mendapatkan hukuman untuk mendapat efek jera karena mereka melakukan dengan penuh sadar dan riang ceria berjoget-joget sambil shalat," kata Hidayat.

Anggota Komisi VIII yang membidangi persoalan keagamaan ini juga menilai, peristiwa itu adalah sebuah tragedi dalam pendidikan. Di saat dunia pendidikan dicemarkan dengan kacaunya pelaksanaan ujian nasional (UN) dan aksi tawuran, Hidayat menyebutkan, para pelajar ini justru semakin merusak citra dunia pendidikan.

"Kalau persoalan dipecat atau tidaknya, saya pikir karena ada aturan atau perjanjian di sekolahnya, jadi (pengeluaran) ini bentuk konsekuensi dari perbuatannya itu," kata dia.

Baca juga:
Tanggapan MUI soal Parodi 'One More Night' Siswi Toli-toli
Kasus Parodi Toli-toli, 'Darah Muda' Berujung Kehilangan Kesempatan Ujian Nasional
Mendikbud: Apa Pun Sanksinya, Jangan Korbankan Masa Depan Anak
Parodi Toli-toli, Bukan Semata Kesalahan Para Pelaku

Google Sudah Disurati untuk 'Drop' Video Parodi Toli-toli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com