Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Layanan Buruk, Jokowi dan Kuntoro Teken "LAPOR"

Kompas.com - 18/04/2013, 10:49 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direncanakan Kamis (18/4/2013) siang ini di Gedung Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), akan ditandatangani kesepakatan antara Gubernur DKI Jakarta Djoko Widodo dengan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto.

Kesepakatan itu adalah mengenai LAPOR, singkatan dari Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat. "Melalui LAPOR, sarana gadget dioptimalkan sebagai instrumen berinteraksi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah dengan berbasis media sosial untuk pengawasan dan pengendalian pembangunan," kata Agus Susanto, Staf Kepala UKP4, Kamis ini di Jakarta.

Menurut dia, komunikasi dengan gadget akan membuka diskusi publik mengenai laporan yang masuk, serta  membuka kemungkinan adanya koordinasi antarinstansi maupun antara pusat-daerah. "Nantinya, bekerjasama dengan Ombudsman RI, LAPOR tentunya akan menerima berbagai laporan mengenai layanan-layanan publik," tambahnya.

Agus mengakui, selama ini sebagian masyarakat kerap mengalami proses layanan publik dengan praktik-praktik yang buruk dari pengelolaan aspek-aspek pembangunan. "Namun, mereka bingung mau ke mana mengadu, dan kalau mengadu, apakah pengaduan itu yakin ditanggapi?"tanyanya.

Saat ini, lanjut Agus, di Indonesia ada sekitar 236,8 juta pengguna ponsel, yang 18,1 juta di antaranya menggunakan smartphone atau ponsel pintar. Angka itu mendudukkan Indonesia sebagai negara berpenetrasi media sosial tertinggi di dunia.

"Apalagi, 88 persen pengguna internetnya berkunjung ke situs jejaring sosial setiap bulannya. Di sinilah, UKP4 menangkap kedua fakta itu dengan mengembangkan dan mengelola satu inovasi bernama LAPOR. sebagai instrumen berinteraksi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah berbasis media sosial terkait untuk pengawasan dan pengendalian pembangunan," jelasnya lagi.

Untuk masuk ke LAPOR, masyarakat bisa mengakses dengan mudah melalui tiga pintu, yakni: SMS 1708, situs Web, atau mobile applications. Selain itu, data pendukung mudah diunggah, serta laporannya bisa anonim dan rahasia.

Kini, LAPOR tersambungkan dengan 34 Kementerian serta 26 Lembaga Pemerintah Non-Kementerian dan 1 Pemerintah Provinsi (Pemprov), yaitu DKI Jakarta, sebagai pionir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com