JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana (TNI) Agus Suhartono menegaskan, pihaknya akan melakukan langkah jika ada upaya penggulingan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono secara inkonstitusional.
"Untuk mengancam penggulingan tidak mudah. Tapi manakala ada penggulingan dan itu inkonstitusional, pasti kita akan melakukan hal-hal yang berkaitan mencegahnya," kata Panglima di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/3/2013).
Seperti diberitakan, Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) akan mendeklarasikan gerakannya siang ini. Aksi serupa disebut juga akan digelar di 25 Provinsi. Tujuan MKRI, yakni menggulingkan pemerintahan SBY-Boediono sebelum Pemilu 2014. Setelah itu, mereka akan membentuk pemerintahan transisi untuk menyiapkan pemilu. Akhirnya, terbentuk pemerintahan baru.
Panglima mengatakan, pihaknya siap membantu Kepolisian jika dibutuhkan dalam pengamanan dalam negeri. TNI sudah menyiagakan pasukan yang cukup di seluruh Indonesia. Berapapun pasukan yang diminta Kepolisian, kata Agus, pihaknya akan mengerahkan.
Panglima menambahkan, hasil koordinasi terakhir dengan Kepolisian, keamanan masih terkendali. Pemberitahuan dari pihak MKRI kepada Kepolisian, aksi di Gedung YLBHI Jakarta hanya melakukan bakti sosial.
"Itu bagus sekali. Saya mohon setelah bakti sosial lalu kembali ke tempat masing-masing karena niatnya bakti sosial," pungkas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.