JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku tidak mengenal tersangka kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo. Anas juga mengaku tidak kenal dengan anak buah Djoko, Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan yang menjadi ketua panitia lelang proyek simulator SIM.
Hal ini diungkapkan Anas seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi bagi Djoko, Jumat (15/3/2013). Menurut Anas, selama pemeriksaan kurang lebih lima jam, dia diajukan banyak pertanyaan, termasuk apakah mengenal Djoko dan Teddy atau tidak. “Saya jawab tidak kenal. Yang saya kenal Pak Djoko Suyanto, Pak Djoko Susilo tidak kenal,” kata Anas.
Mantan ketua fraksi Partai Demokrat di DPR ini pun membantah adanya pertemuan di Restoran King Crab, Sudirman, Jakarta, pada 2010. Menurut pemberitaan Tempo, pertemuan di Restoran King Crab tersebut diikuti Anas, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa, dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Mereka bertemu dengan Teddy yang diutus oleh Djoko. Saat itu, Teddy ditemani beberapa pengusaha, di antaranya Budi Susanto.
Selain di King Crab, Tempo juga memberitakan, Anas mengikuti pertemuan di Hotel Dharmawangsa pada akhir Maret 2011. Hadir pula Saan, Nazaruddin, Benny Kabur Harman, I Gede Pasek Suardika, dan Dasrul Djabbar. Dari pihak Korlantas hadir Djoko Susilo dengan ditemani Teddy Rusmawan. Terkait penyidikan kasus simulator SIM ini, KPK sudah memeriksa Dasrul, Benny, dan Nazaruddin. Seusai diperiksa beberapa waktu lalu, Dasrul mengaku ditanya penyidik KPK apakah ada aliran dana ke Komisi III DPR terkait pengurusan anggaran Kepolisian.
Sementara menurut Anas, pemberitaan Tempo mengenai pertemuan tersebut merupakan kejahatan opini. Anas mengaku benar-benar tidak tahu soal proyek simulator SIM, ataupun ikut dalam pembahasan anggaran proyek tersebut. “Saya sendiri sampai sekarang tidak punya jawaban mengapa saya jadi saksi dari kasus simulator SIM ini. Saya masih bingung, dan saya tidak tahu apa relevansinya,” ujarnya.
Anas juga mengaku tidak dikonfrontasi dengan Djoko selama pemeriksaan tadi. Selain memeriksa Anas, hari ini KPK kembali memeriksa Djoko dan Teddy. Lembaga antikorupsi itu pun memanggil tersangka kasus simulator lainnya, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo untuk diperiksa sebagai saksi Djoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.