Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: Niat Jadi Ketum Golkar, Simpan di Kantong!

Kompas.com - 05/03/2013, 19:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie mengingatkan niatan kader Golkar yang telah bermanuver untuk menjadi ketua umum partai tersebut. Ical meminta agar seluruh kader fokus pada upaya pemenangan pemilu dan tidak mementingkan manuver politiknya di internal partai.

"Tahun 2015 adalah tahun evaluasi akan ada Munas Partai Golkar untuk pilih Ketum baru. Saya ingin mengimbau kepada mereka yang berniat menjadi Ketum di tahun 2015, simpan dalam-dalam di kantong," ucap Ical dalam sambutannya pada acara HUT Fraksi Partai Golkar se-Indonesia di Kompleks Parlemen, Selasa (5/3/2013).

Ical mengatakan, para kader harus fokus terlebih dulu memenangkan pemiliha legislatif hingga Pemilihan Presiden.

"Kalau menang, baru terus maju jadi Ketum. Kalau sekarang sudah ke kiri ke kanan untuk jadi ketum 2015 saya kira terlalu cepat. Menangkan dulu Partai Golkar," tukas Ical.

Jika Golkar menang, kata Ical, seluruh kader harus bergerak memberikan sesuatu kepada masyarakat. Jika tidak memiliki apa pun yang ditawarkan, lanjutnya, maka tak ada gunanya partai politik bagi masyarakat.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto yang mengisi materi dalam pertemuan itu memberikan pemaparan tentang suara Golkar yang kini menguat. Ia mencontohkan kecenderungan suara partai pendukung pemerintah menurun mana kala kinerja pemerintah dianggap buruk.

"Tetapi, tidak dengan Golkar. Harusnya, oposisi yang meningkat suaranya karena suara pemerintah melemah. Tapi buktinya, Golkar terus nomor satu," ucapnya.

Raihan suara di berbagai survei yang menjanjikan itu, kata Setya, harus dibarengi dengan langkah kader Golkar mensosialisasikan program-program partai. Ia juga mengingatkan agar para kader Golkar di DPR dan DPRD Provinsi serta Kabupaten untuk meningkatkan kinerjanya agar penilaian masyarakat kepada partai membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

    Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

    [POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

    Nasional
    Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

    Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

    Nasional
    Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

    Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

    Nasional
    Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

    Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

    Nasional
    4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

    4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

    Nasional
    Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

    Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

    Nasional
    Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

    Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

    Nasional
    Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

    Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

    Nasional
    Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

    Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

    Nasional
    Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

    Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

    Nasional
    Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

    Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

    Nasional
    Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

    Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

    KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com