Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setgab Minta Timwas Century Tak Buat Kegaduhan Politik

Kompas.com - 05/03/2013, 17:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Gabungan (Setgab) melakukan rapat koordinasi kemarin, Senin (4/3/2013). Di dalam rapat yang dihadiri partai-partai koalisi itu dicapai kesepakatan terkait kasus Bank Century, Timwas skandal ini diminta tak menimbulkan kegaduhan politik baru.

"Mengenai Timwas Century, kami mengharapkan timwas bekerja secara profesional, tidak membuat kegaduhan politik dan menjadi masalah baru," ujar Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar di Gedung Kompleks Parlemen, Selasa (5/3/2013). Dia mengatakan rapat itu dilakukan tadi malam di Sekretariat Setgab di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

HasrulIa menjelaskan awalnya pertemuan Setgab digelar untuk membahas RUU Pilpres, kasus Century, dan pencalonan Gubernur Bank Indonesia (BI). "Tapi akhirnya hanya Century dan Gubernur BI yang dibahas. Untuk Century, diharapkan lebih arif menyikapi persoalan itu. Sementara keputusan Gubernur BI, kami sepakat mendukung Agus Martowardojo," ucap Hasrul.

Setgab merupakan semacam forum komunikasi di antara partai-partai koalisi pendukung SBY dan Boediono. Di dalamnya ada enam partai, yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional.

Menurut Hasrul, rapat semacam itu adalah hal yang lumrah dilakukan oleh Setgab. "Biasa saja membahas perkembangan politik termasuk di timwas Century sendiri tentang kedatangan ke rumah Anas apa urgensinya, kepentingan, dan hasilnya," kata Hasrul. Di dalam pertemuan itu, lanjutnya, Partai Demokrat mengimbau Timwas Century bekerja sesuai dengan kewenangannya dan tidak mencampuri persoalan politik.

Seperti diberitakan, tim kecil dari Timwas Century mendatangi kediaman Anas Senin (4/3/2013). Kedatangan tim kecil itu merupakan tindak lanjut dari pengakuan Ketua Bapilu Partai Hanura yang juga rekan Anas Yuddy Chrisnandi. Dia mengungkapkan niat Anas untuk membongkar kasus Century sebagai "halaman kedua" yang disebut Anas dalam pidato pengunduran dirinya dari Partai Demokrat.

Saat berdiskusi dengan tim kecil, Anas mengungkapkan empat nama baru, di antaranya merupakan politisi dan pengusaha yang diduga mengetahui banyak tentang bail out Century sebesar Rp6,7 triliun. Namun tim sudah bersepakat dengan Anas tidak akan membuka nama-nama tersebut saat ini.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Apa Kabar Kasus Century

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Nasional
    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Nasional
    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Nasional
    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Nasional
    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    Nasional
    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Nasional
    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

    Nasional
    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

    Nasional
    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

    Nasional
    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

    Nasional
    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

    Nasional
    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

    Nasional
    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

    Nasional
    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

    Nasional
    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com