Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2013, 20:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, mengaku telah memberikan bukti ataupun kronologi pembelian mobil Toyota Harrier kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Mobil tersebut, menurut dia, bukan pemberian atau gratifikasi dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

"Sudah lama (diberikan kepada KPK), dari Pak Anas dimintai keterangan," ujar Firman saat jumpa pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2013).

Ia menegaskan, bukti-bukti kronologi tersebut telah diberikan jauh sebelum dugaan surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama tersangka Anas Urbaningrum beredar. "Iya, jauh sebelum itu," uajrnya.

Firman mengatakan, keterangan yang diberikan Nazaruddin kepada KPK bukanlah fakta sebenarnya. Ia menjelaskan, Anas membeli dari Nazaruddin dengan cara mengangsur sejak akhir Agustus 2009. Namun kemudian, beredar kabar, Nazaruddin menuding mobil tersebut merupakan pemberiannya. Atas kabar miring tersebut, Anas berusaha mengembalikan mobil itu, tetapi Nazar menolak dan meminta mobil dikembalikan dalam bentuk uang.

Anas pun menjual mobil tersebut seharga Rp 500 juta. Setelah itu terjadi pertemuan pihak Anas dan Nazar untuk menyerahkan uang penjualan mobil tersebut. Setelah diserahkan kembali kepada Nazar, persoalan mobil dianggap selesai.

Kasus itu pun tengah ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebelumnya Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, Rabu (13/2/2013), mengungkapkan, pengusutan indikasi dugaan penerimaan gratifikasi berupa Toyota Harrier oleh Anas sebenarnya sudah memenuhi unsur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    KPK Dalami Kedekatan Windy Idol dengan Tersangka Hasbi Hasan

    KPK Dalami Kedekatan Windy Idol dengan Tersangka Hasbi Hasan

    Nasional
    Danpuspom Pastikan Tak Ada Personel TNI Jadi Beking Lahan di Pulaul Rempang

    Danpuspom Pastikan Tak Ada Personel TNI Jadi Beking Lahan di Pulaul Rempang

    Nasional
    DKPP Diminta Berhentikan Seluruh Anggota KPU, Buntut Isu Keterwakilan Caleg Perempuan

    DKPP Diminta Berhentikan Seluruh Anggota KPU, Buntut Isu Keterwakilan Caleg Perempuan

    Nasional
    Bikin Aturan yang Ancam Keterwakilan Perempuan di Parlemen, 7 Anggota KPU RI Disidang DKPP

    Bikin Aturan yang Ancam Keterwakilan Perempuan di Parlemen, 7 Anggota KPU RI Disidang DKPP

    Nasional
    Jokowi Dapat Data Intelijen soal Arah Parpol, Eks Kepala BAIS: Kok Diributkan? Cabai Keriting di Pasar Pun Kita Laporkan

    Jokowi Dapat Data Intelijen soal Arah Parpol, Eks Kepala BAIS: Kok Diributkan? Cabai Keriting di Pasar Pun Kita Laporkan

    Nasional
    Bermodal SBY Putra Pacitan, Koalisi Prabowo Yakin Menang di Jawa Timur

    Bermodal SBY Putra Pacitan, Koalisi Prabowo Yakin Menang di Jawa Timur

    Nasional
    Gerindra Sebut Nama Cawapres Prabowo Bisa Saja Belum Pernah Dimunculkan ke Publik

    Gerindra Sebut Nama Cawapres Prabowo Bisa Saja Belum Pernah Dimunculkan ke Publik

    Nasional
    KPK Tahan Eks Dirut BUMD Sumsel yang Diduga Rugikan Negara Rp 18 M

    KPK Tahan Eks Dirut BUMD Sumsel yang Diduga Rugikan Negara Rp 18 M

    Nasional
    Anies-Cak Imin dan Parpol Pendukung 'Kick Off' Tim Pemenangan Presiden

    Anies-Cak Imin dan Parpol Pendukung "Kick Off" Tim Pemenangan Presiden

    Nasional
    Survei Litbang 'Kompas': Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Paling Banyak dari Pendukung Golkar

    Survei Litbang "Kompas": Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Paling Banyak dari Pendukung Golkar

    Nasional
    TGB dan Angela Tanoesoedibjo Jadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

    TGB dan Angela Tanoesoedibjo Jadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

    Nasional
    PAN Sebut Ada Beberapa Nama Dilirik Masuk Tim Pemenangan, Bakal Diumumkan Prabowo

    PAN Sebut Ada Beberapa Nama Dilirik Masuk Tim Pemenangan, Bakal Diumumkan Prabowo

    Nasional
    PAN Sebut Dukungan SBY, Agum Gumelar, dan Wiranto Kubur Catatan Masa Lalu Prabowo

    PAN Sebut Dukungan SBY, Agum Gumelar, dan Wiranto Kubur Catatan Masa Lalu Prabowo

    Nasional
    Ketika Wakil Ketua KPK Johanis Tanak Hapus 'Chat' dan Lolos dari Jerat Sanksi Etik

    Ketika Wakil Ketua KPK Johanis Tanak Hapus "Chat" dan Lolos dari Jerat Sanksi Etik

    Nasional
    Ke Ponpes Attaqwa Cianjur, Anies: Kita Ingin Negara Ayomi Semua, Harus Ada Perubahan

    Ke Ponpes Attaqwa Cianjur, Anies: Kita Ingin Negara Ayomi Semua, Harus Ada Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com