Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pengurus DPC Demokrat Kumpul di Rumah Anas

Kompas.com - 16/02/2013, 00:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat disebut berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (15/2/2013). Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani menyebut petemuan itu sebagai konsolidasi. Ia tidak menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan konsolidasi.

"Saya di Duren Sawit bersama DPC-DPC untuk konsolidasi," tulis Irfan Gani dalam layanan pesan singkat pada Kompas.com, Jumat jelang tengah malam. Duren Sawit yang dimaksud Irfan adalah kediaman Anas.

Sebelumnya, Kompas.com menerima pesan layanan singkat dari Irfan berisi petisi "Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi". Petisi tersebut berisi ancaman aksi walkout  rapimnas, bila ada upaya melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat (baca: Beredar, Petisi Ancaman "Walkout" Rapimnas Demokrat). Petisi itu mengatasnamakan tiga pengurus cabang Partai Demokrat, yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi.

Irfan mengaku, malam ini ia berada di kediaman Anas bersama ketiga pembuat petisi tersebut. Irfan menyebut, pengurus DPC Jawa Tengah dan DPC Sumatera Barat juga hadir. Dia mengatakan, Anas yang sebelumnya dikabarkan sedang berada di Palembang, Sumatera Selatan, sudah kembali ke rumahnya.

Polemik di tubuh Partai Demokrat menyeruak sesudah muncul hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei itu menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat terjun bebas, tinggal menjadi 8,3 persen dukungan responden. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik langsung menggelar konferensi pers, meminta Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan membenahi partai, dan bahkan berpendapat bila Anas mengundurkan diri adalah pilihan yang terbaik.

Pernyataan Jero itu pun kemudian memicu reaksi para pendukung Anas di daerah. Tak lama setelah itu, Yudhoyono selaku Ketua Majelis Tinggi mengambil alih kendali partai, terutama terkait penataan dan konsolidasi partai. Meski Anas dinyatakan tetap menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, dia diminta fokus pada dugaan kasusnya di KPK. Majelis Tinggi pun kemudian memutuskan menggelar Rapimnas, yang dijadwalkan berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (17/2/2013).

Rapimnas direncanakan akan dihadiri jajaran pimpinan partai, dari pusat, daerah, hingga cabang. Hadir pula Dewan Pembina, Komisi Pengawas, dan Dewan Kehormatan. Undangan untuk kegiatan ini pun tak kurang mengundang pertanyaan karena tidak mencantumkan nama dan tanda tangan Anas sebagai pengundang.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com