JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat disebut berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (15/2/2013). Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani menyebut petemuan itu sebagai konsolidasi. Ia tidak menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan konsolidasi.
"Saya di Duren Sawit bersama DPC-DPC untuk konsolidasi," tulis Irfan Gani dalam layanan pesan singkat pada Kompas.com, Jumat jelang tengah malam. Duren Sawit yang dimaksud Irfan adalah kediaman Anas.
Sebelumnya, Kompas.com menerima pesan layanan singkat dari Irfan berisi petisi "Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi". Petisi tersebut berisi ancaman aksi walkout rapimnas, bila ada upaya melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat (baca: Beredar, Petisi Ancaman "Walkout" Rapimnas Demokrat). Petisi itu mengatasnamakan tiga pengurus cabang Partai Demokrat, yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi.
Irfan mengaku, malam ini ia berada di kediaman Anas bersama ketiga pembuat petisi tersebut. Irfan menyebut, pengurus DPC Jawa Tengah dan DPC Sumatera Barat juga hadir. Dia mengatakan, Anas yang sebelumnya dikabarkan sedang berada di Palembang, Sumatera Selatan, sudah kembali ke rumahnya.
Polemik di tubuh Partai Demokrat menyeruak sesudah muncul hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei itu menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat terjun bebas, tinggal menjadi 8,3 persen dukungan responden. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik langsung menggelar konferensi pers, meminta Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan membenahi partai, dan bahkan berpendapat bila Anas mengundurkan diri adalah pilihan yang terbaik.
Pernyataan Jero itu pun kemudian memicu reaksi para pendukung Anas di daerah. Tak lama setelah itu, Yudhoyono selaku Ketua Majelis Tinggi mengambil alih kendali partai, terutama terkait penataan dan konsolidasi partai. Meski Anas dinyatakan tetap menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, dia diminta fokus pada dugaan kasusnya di KPK. Majelis Tinggi pun kemudian memutuskan menggelar Rapimnas, yang dijadwalkan berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (17/2/2013).
Rapimnas direncanakan akan dihadiri jajaran pimpinan partai, dari pusat, daerah, hingga cabang. Hadir pula Dewan Pembina, Komisi Pengawas, dan Dewan Kehormatan. Undangan untuk kegiatan ini pun tak kurang mengundang pertanyaan karena tidak mencantumkan nama dan tanda tangan Anas sebagai pengundang.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.