Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Dianggap Terlalu Memaksakan Diri

Kompas.com - 25/01/2013, 17:30 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Wilayah DKI Jakarta Partai Nasdem Armyn Gultom mengatakan, pemilihan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Menurutnya, pengambilan keputusan tidak melalui tata cara yang telah disepakati bersama dalam AD/ART Partai Nasdem. Ia mengatakan, DPW diarahkan oleh DPP Nasdem bahwa Surya Paloh yang harus menjadi ketua umum.

"Kami juga pernah dipaksa untuk tanda tangan dukungan ketua umum baru adalah Surya Paloh. Seharusnya, caranya tidak begitu. Seharusnya, Surya Paloh mengundang Majelis Nasional Partai untuk rapat terlebih dahulu," kata Armyn di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Jumat (25/1/2013).

Ia menilai, pelaksanaan kongres Nasdem pada hari ini dan Sabtu (26/1/2013) besok juga telah melanggar AD/ART. Pasalnya, DPW dan DPC diberitahukan secara mendadak oleh DPP Nasdem, yaitu seminggu sebelum hari H.

"Padahal, menurut aturan partai, sebenarnya sebulan sebelum kongres kami sudah diberitahu. Tapi ini tidak begitu, ada pemaksaan dari Surya Paloh agar kongres cepat dilakukan dan dia juga cepat jadi ketua umum," ujar dia.

Seperti diberitakan, Partai Nasdem akan menyelenggarakan kongres selama dua hari pada hari ini dan Sabtu (26/1/2013) besok. Dalam kongres ini, Surya Paloh akan dikukuhkan sebagai ketua umum partai. Sementara Ketua Umum Nasdem sebelumnya, Patrice Rio Capella, diproyeksikan menjadi Sekjen Nasdem.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dinamika Partai Nasdem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com