Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pleno Penentuan Pemilihan Calon Hakim Agung Hujan Interupsi

Kompas.com - 23/01/2013, 17:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan rapat pleno pada Rabu (23/1/2013) siang ini untuk menentukan kelanjutan pemilihan calon hakim agung. Di dalam rapat pleno itu, banyak anggota Dewan yang melakukan interupsi lantaran ada yang beranggapan 24 calon hakim agung mengikuti seleksi tidak ada yang layak dipilih.

Interupsi ini bermula saat Ketua Komisi III I Gede Pasek Suardika membuka rapat. Interupsi langsung dilakukan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani. "Karena banyak calon hakim agung tidak berkualitas, kita harus sepakati dulu apakah diputuskan sekarang atau ditunda dulu, karena tidak semuanya berkualitas," ujar Yani.

Pernyataan Yani ini pun mendapat respon beragam dari berbagai fraksi. Salah satunya anggota Komisi III dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Taslim Chaniago. Taslim bersikukuh bahwa pemilihan tidak perlu ditunda lagi. "Sulit untuk mendapatkan orang, kualitas memang beda-beda. Makanya langsung saja masing-masing anggota silakan memilih 4 atau 8," ucap Taslim.

Sebelumnya, Komisi III DPR sudah melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon hakim agung. Saat ini, Komisi III melakukan rapat pleno untuk menentukan apakah pemilihan dilakukan hari Rabu ini atau fraksi perlu menambah waktu. Setiap anggota Komisi III diperkenankan memilih maksimal 8 orang calon.

Penolakan dilakukannya skors rapat diutarakan Fraksi Gerindra, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Fraksi Hanura bahkan beranggapan bahwa seluruh calon hakim yang ada tidak layak, sehingga perlu dikembalikan lagi ke Komisi Yudisial yang awalnya menyeleksi calon hakim itu.

"Banyak yang tidak paham hal-hal mendasar yang saya tanyakan. Jujur saya katakan, calon hakim dari KY masih di bawah standar," tutur anggota Komisi III dari Fraksi Partai Hanura, Sarifudin Suding.

Pimpinan rapat pleno akhirnya memutuskan rapat diskors selama 5 menit dan membiarkan pimpinan dan ketua poksi masing-masing fraksi melakukan rapat tertutup. Skors pun dicabut dan rapat dilanjutkan kembali dengan anggota melakukan pemungutan suara pemilihan calon hakim agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com