Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angie Mengaku Perkenalkan Rosa dengan Pejabat Dikti

Kompas.com - 14/12/2012, 19:28 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan suap kepengurusan anggaran Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga Angelina Sondakh mengaku telah memperkenalkan staf pemasaran Grup Permai Mindo Rosalina Manulang dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiknas Haris Iskandar. Menurut Angelina, dia terpaksa memperkenalkan kedua orang itu karena diminta oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Angelina yang duduk di Komisi X itu, dianggap dapat memperkenalkan karena dia biasa berhubungan dengan pihak Dikti selaku mitra kerja komisi tersebut.

“Bu Rosa minta dipertemukan dengan Haris Iskandar dari Kemendikbud, tapi saya abaikan. Lalu Pak Nazar bilang, kenapa Rosa, anak buah saya enggak dikenalkan? Jadi karena Pak Nazar teman saya, jadi saya bilang akan pertemukan Haris dengan Rosa,” kata Angelina saat diperiksa sebagai terdakwa dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (14/12/2012).

Untuk memenuhi janjinya dengan Nazaruddin, Angelina mengaku pun mempertemukan Rosa dengan Haris di suatu pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta.  Dia mengaku tidak tahu kepentingan Rosa berkenalan dengan Haris.

Meskipun ikut dalam pertemuan di pusat perbelanjaan itu, Angie mengaku tidak tahu isi pembicaraan antara Rosa dengan Haris. “Saya tidak pernah ikut mendengarkan, tidak tanya Rosa, saya pada waktu itu saya tidak mau tahu saja,” ucap Angie.

Majelis hakim Sudjatmiko pun mencecar Angelina dengan pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Sudjatmiko bertanya apa konteks perkenalan Rosa dengan Haris saat itu. Pasalnya, menurut Sudjatmiko, mencurigakan jika seorang pengusaha melakukan pertemuan dengan seorang pejabat kementerian.

“Hubungannya apa latar belakang pengusaha dengan non pengusaha itu apa?” ujarnya kepada Angie.

Namun lagi-lagi, Putri Indonesia 2001 itu mengaku tidak tahu. Angelina hanya berniat baik mempertemukan Rosa dengan Haris.

Hakim Sudjatmiko pun bertanya kembali apakah pertemuan kedua pihak itu berkaitan dengan program pendidikan. Angie pun menjawab, “Saya tidak mendalami tapi seingat saya ada masalah di kampus-kampus, tapi saya abaikan,” ujarnya. Di akhir persidangan, Angie bahkan bilang menyesal telah memperkenalkan Rosa dengan Haris.

Berbeda dengan Dakwaan

Menurut surat dakwaan Angie yang dibacakan tim jaksa penuntut umum KPK beberapa waktu lalu, pertemuan Rosa dan Haris memang diprakarsai Angie. Namun menurut surat dakwaan, inisiatif perkenalan itu datang dari Angie.

Sebelum memperkenalkan kedua orang itu, Angelina mengadakan pertemuan dengan Rosa. Dalam pertemuan dengan anak buah Nazaruddin itu, menurut surat dakwaan, Angie sepakat untuk menggiring anggaran di Kemendiknas serta di Kemenpora sehingga nilai anggaran dan program kegiatan di dua kementerian tersebut disesuaikan dengan permintaan Grup Permai.

Kepada Rosa, Angelina meminta agar Grup Permai membuat daftar program kegiatan yang diinginkan. Khusus untuk proyek di Dikti, harus dilengkapi dengan adanya proposal usulan kegiatan dari universitas-universitas yang disampaikan ke Biro Perencanaan Dikti.

Oleh karena itu, menurut dakwaan, Nazaruddin memerintahkan Rosa untuk mengecek ke Biro Perencanaan Ditjen Dikti dan menemui beberapa rektor terkait pengajuan proposal usulan dari universitas ke Dikti. Setelah pengecekan tersebut, Angelina memperkenalkan Rosa dan Haris. Angie juga disebut beberapa kali memanggil Haris dan Dadang Sudiyarto ke kantor DPR untuk membahas alokasi anggaran yang akan diusulkan Kemendiknas.

Berita terkait dapat dilihat di topik Dugaan Suap Angelina Sondakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com